Pangdam XVIII Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menyebut daerah di sekitar pos komando rayon militer (Posramil) Kisor, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat, pernah ditempati "kelompok berseberangan".
Pada Kamis (2/9) dini hari, Posramil tersebut diserang Kelompok Separatis Teroris (KST). Empat prajurit pun tewas.
"Selama ini masyarakat di Kampung Kisor, sangat baik dengan kita (TNI). Mereka sangat welcome dengan kehadiran kita. Hanya saja, wilayah Posramil itu sebelumnya memang terdapat kelompok berseberangan yang mendoktrin masyarakat setempat," ujar Pangdam, di Manokwari, Kamis (2/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Pangdam, kehadiran TNI di lokasi itu membuat masyarakat setempat antusias dan siap membangun. Selain itu, keberadaan Posramil memberikan banyak manfaat terhadap masyarakat setempat. Hal itu, katanya, membuat KST tidak terima dengan kehadiran TNI.
"Posramil ini berdiri sejak akhir tahun 2019. Keberadaannya diterima dengan baik oleh masyarakat. Pembinaan teritorial berjalan dengan baik di sana. Mereka tidak pernah menyakiti masyarakat. Selama ini tidak pernah ada selisih paham antara anggota Posramil dengan masyarakat," ungkapnya.
Bahkan kata Pangdam, jelang Agustus, Posramil bersiap melakukan karya bakti berdasarkan permintaan masyarakat demi meningkatkan pembangunan di wilayah itu.
"Mereka minta buatkan lapangan voli, MCK, kita juga bantu renovasi gereja, pembuatan taman bermain, bahkan kita juga melakukan pendampingan dan perbekalan kepada masyarakat untuk mengisi lahan kosong dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk perbekalan pertukangan," tuturnya.
Pangdam lalu meminta masyarakat untuk tetap tenang, karena TNI hadir bersama masyarakat disana. Pangdam juga melaporkan bahwa sampai saat ini, wilayah Papua Barat, khususnya Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat dalam kondisi aman dan kondusif.
(hen/arh)