Rangkuman Covid: Bocor Sertifikat Vaksin Jokowi, Pasien Turun
Data sertifikat vaksin Presiden Joko Widodo baru-baru ini ramai di media sosial. Selain nama, tangkapan layar itu menunjukkan data tanggal lahir, NIK, kodeQR, nomor ID vaksinasi, jenis vaksin yang digunakan, termasuk tanggal vaksinasi.
Ada pula kabar tentang rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta hanya tinggal terisi 15 persen. Dinkes DKI Jakarta mengklaim tingkat penularan jadi yang terendah se-Indonesia.
CNNIndonesia.com merangkum informasi dan penanganan Covid-19 selama 24 jam terakhir, yakni sebagai berikut.
RS DKI Terisi 15 Persen
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Rizal Patria menyebut tingkat keterisian rumah sakit Covid-19 di Ibu Kota saat ini hanya terisi 15 persen. Dari 8.189 tempat tidur, hanya terisi 1.211 atau 15 persen.
Mengenai tingkat keterisian tempat tidur ICU pasien Covid-19, Riza menyebut angkanya menurun menjadi 31 persen. Dari 1.349 kapasitas, Riza menyebut hanya terisi 414 ICU.
Pasien Ditagih Rp456 Juta
Seorang pasien Covid-19 di Kota Medan, Sumatera Utara dikenai tagihan perawatan hingga Rp456 juta usai dirawat 22 hari. Pihak rumah sakit Columbia Asia Medan mengklaim nilai tagihan perawatan telah disepakati bersama.
Namun, pihak keluarga menyebut angka itu terlalu tinggi. Belakangan jumlah tagihan itu berkurang menjadi Rp448 juta. Pemerintah ikut mengklaim pembayaran senilai Rp368 juta, dan sisanya, Rp87 juta ditanggung keluarga.
Sertifikat Vaksin Jokowi Bocor
Media sosial Twitter baru-baru ini dihebohkan dengan kebocoran sertifikat vaksin milik Presiden Joko Widodo. Tangkapan layar itu menunjukan sertifikat vaksin Jokowi lengkap dengan data tanggal lahir, NIK, kode QR, nomor ID vaksinasi, jenis vaksin yang digunakan, termasuk tanggal vaksinasi.
Atas informasi tersebut sejumlah lembaga lpar tangan. Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut dugaan kebocoran tersebut menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan. Menkominfo Johnny G. Plate mengklaim data di pihaknya aman.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Alexander K Ginting belum dapat memastikan dugaan kebocoran itu. Dia meminta agar hal itu ditanyakan ke Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
2,7 Juta Warga DKI Belum Divaksin
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut sebanyak 2,7 juta belum disuntik vaksin Covid-19. Menurut Anies, mereka adalah warga yang belum berinisiatif datang ke sentra vaksinasi.
Selain itu, Anies menduga ada sebagian warga yang beranggapan vaksin tak aman. Ada pula mereka yang memang belum sempat datang ke sentra vaksin karena sibuk kegiatan sehari-hari.
Update Vaksinasi
Hingga Jumat (3/9), Kemenkes mencatat laju vaksinasi nasional telah dilakukan terhadap 65 juta warga (31,64 persen) untuk dosis 1, dan 37 juta untuk dosis 2.
DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan angka vaksinasi tertinggi mencapai 115 persen, disusul Bali dengan 93,23 persen, Kepulauan Riau 76,93 persen, DIY 57,29 persen, dan Sulawesi Utara mencapai 39,16 persen.
Lima provinsi terendah vaksinasi masih ditempati Lampung dengan 12,63 persen, Maluku Utara 14,89 persen, Sumatera Barat 16,44 persen, Sulawesi Tengah 16,97 persen, dan Papua 17,16 persen.
Update Kasus Covid-19
Tim Satgas Covid-19 mencatat kasus positif naik 7.797, sehingga total kasus positif akumulatif mencapai 4.116.890. Dari total kasus positif, sebanyak 3.813.643 di antaranya telah sembuh. Pasien sembuh bertambah 15.544 dari sehari sebelumnya.
Lalu, untuk kasus meninggal dunia bertambah 574 sehingga total menjadi 134.930 kasus. Penambahan angka kasus positif dan kematian sudah menurun. Tidak setinggi pada Juli lalu ketika lonjakan kasus terjadi.
(thr/bmw)