Antisipasi, Pemerintah Ajak Warga Lakukan Skrining Mandiri
Sejalan dengan perbaikan penanganan pandemi, pemerintah kembali mengizinkan sejumlah aktivitas di fasilitas publik seperti pusat perbelanjaan dan area olahraga.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro menyatakan, selain menggencarkan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat, pihaknya juga mendorong masyarakat melakukan skrining pribadi sebelum keluar rumah.
Reisa menyebut, skrining dapat dilakukan dengan mengecek suhu tubuh, mengenakan masker dobel untuk efektivitas lebih optimal, serta bila memungkinan, membawa pencuci tangan, masker cadangan, dan disinfektan pribadi.
Sementara terkait vaksinasi, hingga akhir Agustus lalu Indonesia mengamankan lebih dari 218 juta dosis vaksin. Sepanjang 8 bulan pertama tahun 2021, Bio Farma telah mengirimkan 129.891.072 dosis vaksin ke seluruh Indonesia. Sebanyak lebih dari 65 juta orang Indonesia telah mendapatkan vaksin dosis pertama, dan sekitar setengahnya sudah divaksin lengkap.
"Pastikan kita dan keluarga segera tervaksin dengan lengkap," ujar Reisa.
Vaksinasi itu ditegaskan bukan hanya melindungi kesehatan pribadi, tetapi juga untuk menjaga keamanan orang lain, terutama di ruang publik. Reisa mengingatkan tentang prinsip reciprocity, yaitu masyarakat perlu memastikan diri menerima vaksin untuk menghargai dan melindungi mereka yang sudah divaksin.
Dia mencontohkan, ketika masyarakat mengunjungi pusat perbelanjaan, di mana hampir seluruh pengelola dan pegawainya sudah divaksin. Maka untuk menghormati keselamatan mereka, pengunjung pun harus memastikan diri sudah divaksin, sebelum masuk ke lokasi perbelanjaan.
Pada saat berakhir pekan di pusat perbelanjaan, Reisa juga mengimbau agar pengunjung tidak berkerumun, tidak berlama-lama, perbanyak berada di ruang dengan ventilasi baik, memastikan masker dipakai dengan benar, serta menyiapkan aplikasi PeduliLindungi untuk masuk lokasi.
Sementara saat bepergian, Reisa menganjurkan memilih lokasi dekat. Durasi perjalanan panjang dapat menyebabkan lelah dan lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Masyarakat harus membiasakan diri mengikuti norma baru di ruang publik, atau yang dikenal dengan istilah adaptasi kebiasaan baru. Gencarkan vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan," katanya.
Adapun penjelasan lebih lengkap telah diterbitkan Satgas Covid-19 dalam Buku Panduan Protokol Kesehatan yang memuat acuan perilaku sesuai protokol kesehatan di tempat umum. Buku tersebut dapat diunduh dari https://covid19.go.id/ atau dengan mengikuti akun Instagram @satgasperubahanperilaku.
(rea)