BOR RS Covid-19 di Sumatera Utara Diklaim Turun 30 Persen

CNN Indonesia
Selasa, 07 Sep 2021 03:43 WIB
Penularan Covid-19 di Sumatera Utara diklaim mengalami penurunan selama dua minggu terakhir.
Ilustrasi BOR Covid-19. (ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) berkurang dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini diikuti dengan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 yang mengalami penurunan menjadi 40 persen.

"Situasi Covid-19 di Sumatera Utara mengalami penurunan selama dua minggu terakhir. Ini terlihat dari menurunnya jumlah kasus konfirmasi positif, berkurangnya kasus aktif dan meningkatnya jumlah kesembuhan," kata Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, Musa Rajekshah alias Ijeck, Senin (6/9).

Ijeck memaparkan BOR Covid-19 turun 24 persen (dari 54 persen menjadi 30 persen), BOR Isolasi turun 25 persen (dari 54 persen menjadi 29 persen), BOR Intensif turun 19 persen (dari 57 persen menjadi 38 persen).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian vaksin dosis 1 meningkat 3,4 persen (bertambah 382.493 suntikan), vaksin dosis 2 meningkat 1,7 persen (bertambah 192.926 suntikan), dan vaksin dosis 3 tenaga kesehatan meningkat 25,2 persen (bertambah 17.933 suntikan)," paparnya.

Menurut Ijeck pertambahan jumlah kasus positif dua pekan terakhir lebih kecil 6.867 kasus (-39,0 persen) dibanding pertambahan jumlah kasus positif dua pekan sebelumnya (dari 17.623 kasus/dua pekan menjadi 10.756 kasus/dua pekan).

Kasus aktif berkurang 29,7 persen atau 8.129 kasus (berkurang dari 27.410 menjadi 19.281 kasus) dan sembuh bertambah 18.537 kasus. Tingkat kesembuhan meningkat 11,5 persen (dari 66,5 persen menjadi 78,0 persen).

Untuk tingkat kematian (CFR) masih meningkat 0,1 persen (dari 2,37 persen menjadi 2,47 persen), dengan jumlah kematian sebanyak 348 kasus.

"Dalam penanganan Covid-19 di Sumut berfokus dalam pengendalian mobilitas penduduk, meningkatkan 3T (testing, treament, tracing), memaksimalkan isolasi terpadu, dan mengoptimalkan vaksinasi," bebernya.

(fnr/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER