Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta warga tidak lengah menyusul turunnya level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Pahlawan menjadi level 2.
"Saat ini kami tidak bisa euforia," ucap Eri, Senin (6/9).
Ia meminta agar warga tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Jika lengah, kata Eri, maka Surabaya bisa saja kembali ke level 3 atau level 4.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sekali lagi, kalau kita lengah, maka kita akan kembali ke level 3, level 4," kata Politikus PDI Perjuangan tersebut.
Tak hanya turun ke level 2, status Surabaya diketahui juga turun dari zona oranye atau risiko sedang menjadi zona kuning atau risiko rendah, di peta risiko Covid-19.
Eri ingin warganya tetap disiplin. Hal itu agar proses pendidikan pelajar di sekolah dan ekonomi warga yang sudah mulai berjalan, tak terkendala kembali.
"Jangan lengah nanti malah kembali zona merah, maka pendidikan dan ekonomi pasti akan nyandet lagi," ujarnya.
Meski demikian, Eri berterima kasih kepada warga yang telah tertib menjalankan prokes selama PPKM Darurat dan PPKM Level berlangsung.
Perilaku warga itulah yang menurutnya bisa membuat kasus Covid-19 serta risiko penularan versi zonasi dan level PPKM bisa ditekan.
Ia berharap perilaku dan kebiasaan warga bisa dipertahankan agar Surabaya bisa segera menjadi zona kuning dan daerah dengan status PPKM Level 1.
"Dibutuhkan mindset masyarakat bisa membawa Surabaya dari zona kuning saat ini ke zona hijau," ucapnya.
Sejumlah daerah di Jawa Timur kembali mengalami status penurunan PPKM Level. Salah satunya adalah Kota Surabaya.
Jibril menyebut ada beberapa hal yang menyebabkan turunnya level PPKM di Kota Surabaya menejadi level 2. Salah satunya adalah positivity rate yang turun berada di bawah angka 5 persen.
"Alhamdulillah positivity rate-nya rendah, 2,77 persen dan tracing ratio membaik, 18,69 persen," kata dia.
Turunnya level PPKM ini juga dilihat dari turunnya tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Surabaya yang berkisar 18-16 persen saja.
![]() |