Pemerintah Minta Masyarakat Tak Rayakan Penurunan Kasus Covid
Menteri Koordinator Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk tidak terlena dengan penurunan kasus virus corona (Covid-19) di tanah air. Dia tak ingin masyarakat merayakannya.
"Apa yang dicapai kita bersama hari ini, tentunya bukanlah bentuk euforia yang harus dirayakan," kata Luhut sepert disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/9).
Luhut mengingatkan bahwa kelengahan sekecil apapun akan berujung pada peningkatan kasus di kemudian hari. Dia turut menyoroti kasus kerumunan di sebuah kafe di Kemang, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Luhut berharap kasus serupa bisa dihindari. Dia juga menyoroti sejumlah kafe yang belum menerapkan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat buat pengunjung.
"Bapak Presiden dalam rapat kabinet terbatas tadi siang menekankan bahwa Covid19 ini tidak akan hilang dalam waktu yang singkat, dan kita perlu menyiapkan diri untuk hidup bersama Covid19, karena covid19 ini akan berubah dari pandemic ke epidemic," kata dia.
Merujuk laporan harian Satgas Covid-19, kasus positif tercatat mengalami pelandaian dalam sepakan terakhir. Pada periode 25-30 Agustus, kumulatif kasus Covid mencapai 71.101 kasus.
Kemudian pada periode 31 Agustus-5 September, jumlah kasus positif covid-19 turun menjadi 49.753 kasus. Jawa Barat menduduki posisi pertama sebagai penyumbang kasus positif harian terbanyak dalam sepekan terakhir. Disusul Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, dan Sumatera Utara.
Pemerintah diketahui kembali memperpanjang PPKM di Jawa dan Bali selama sepekan hingga 13 September mendatang. Sedangkan di luar Jawa Bali, PPKM diperpanjang hingga 20 September.