Varian yang Diwaspadai WHO Capai 2.374 Kasus, Delta Dominan

CNN Indonesia
Selasa, 07 Sep 2021 08:42 WIB
Varian Corona yang diwaspadai WHO yang ada di Indonesia sejauh ini mencapai 2.374 kasus.
Ilustrasi pemeriksaan sampel Covid-19. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebaran kasus mutasi virus SARS-CoV-2 yang tergolong Variant of Concern (VoC)' alias varian yang diwaspadai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Indonesia saat ini mencapai 2.374 kasus.

WHO baru menetapkan empat varian yang masuk dalam kategori ini, yaitu B117 Alfa, B1351 Beta, B1617.2 Delta, dan P1 Gamma. Hanya P1 yang belum teridentifikasi di Tanah Air.

Adapun varian Delta ditemukan paling banyak dengan 2.266 kasus di Indonesia, disusul varian Alfa dengan 64 kasus, dan varian Beta 17 kasus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan, ribuan temuan varian itu teridentifikasi di Indonesia berdasarkan hasil pencarian strain virus baru menggunakan metode Whole Genome Sequence (WGS) terhadap total 5.815 spesimen.

Jumlah pemeriksaan bertambah 39 spesimen dari pemeriksaan pada 27 Agustus yang berjumlah 5.776 spesimen.

Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) di laman resminya https://www.litbang.kemkes.go.id/, per 3 September, sebaran kasus varian Delta telah melanda seluruh provinsi, kecuali Sulawesi Barat (Sulbar).

Pemerintah sejauh ini telah melakukan pemeriksaan terhadap 23 spesimen di Sulbar, namun masih belum mengidentifikasi varian Delta.

Secara keseluruhan, varian Delta 6-8 di Indonesia meningkat sebanyak 37 kasus dalam kurun waktu sepekan. Varian yang pertama kali ditemukan di India ini memiliki kecepatan penularan lebih tinggi dari varian Covid-19 lainnya.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono juga menilai sebaran varian corona baru seperti varian B.1.621 atau yang disebut varian Mu, tingkat penularannya masih tak sehebat varian Delta yang cepat menular dari satu orang ke orang lain.

Adapun berikut merupakan sebaran provinsi dan temuan kasus dari tiga varian tersebut.

Pertama, Varian B1617.2 Delta dengan 2.266 Kasus. Rinciannya, Sumatera Utara 73 kasus, Sumatera Barat 75 kasus, Sumatera Selatan 9 kasus, Aceh 18 kasus, Bengkulu 3 kasus, Riau 30 kasus, Lampung 3 kasus, Jambi 1 kasus.

Selain itu, Kepulauan Riau 3 kasus, Kepulauan Bangka Belitung 27 kasus, Banten 22 kasus, Jawa Barat 322 kasus, DKI Jakarta 777 kasus, DIY 20 kasus, Jawa Timur 20 kasus, Jawa Tengah 191 kasus, Bali 23 kasus.

Nusa Tenggara Barat 46 kasus, Nusa Tenggara Timur 102 kasus, Kalimantan Tengah 3 kasus, Kalimantan Timur 299 kasus, Kalimantan Utara 16 kasus, Kalimantan Barat 28 kasus, Kalimantan Selatan 28 kasus, Sulawesi Selatan 14 kasus.

Sulawesi Utara 8 kasus, Sulawesi Tengah 20 kasus, Sulawesi Tenggara 20 kasus, Gorontalo 1 kasus, Maluku 10 kasus, Maluku Utara 30 kasus, Papua 12 kasus, Papua Barat 12 kasus.

Kedua, Varian B117 Alfa dengan total 64 kasus. Rincian daerahnya antara lain Sumatera Utara 2 kasus, Riau 1 kasus, Sumatera Selatan 1 kasus, Lampung 1 kasus, Kepulauan Riau 7 kasus, DKI Jakarta 37 kasus, Jawa Barat 10 kasus, Jawa Timur 2 kasus, Jawa Tengah 1 kasus, Kalimantan Selatan 1 kasus, dan Bali 1 kasus.

Ketiga, Varian B1351 Beta dengan total 17 kasus. Rincian daerahnya yakni Jawa Barat 2 kasus, DKI Jakarta 12 kasus, Jawa Timur 2 kasus, Bali 1 kasus.

(khr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER