Ramai-ramai Lapas Cek Listrik usai Kebakaran di Tangerang

Lembaga pemasyarakatan (lapas) di sejumlah daerah melakukan pengecekan instalasi listrik. Hal itu dilakukan usai insiden kebakaran lapas Tangerang, Rabu (8/9) dini hari yang diduga karena hubungan arus pendek.

Menkumham Yasonna Laoly mengungkapkan instalasi listrik di lapas Tangerang belum pernah dibenahi sejak berdiri pada 1972. Padahal, menurutnya, aktivitas penambahan daya listrik pernah dilakukan di bangunan tersebut.

Sukamiskin

Lapas Kelas I Sukamiskin Bandung menyebut pihaknya senantiasa berkoordinasi dengan Dinas Kebakaran Kota Bandung, memastikan para petugas selalu mengantisipasi pemicu kebakaran.

"Bahkan kita sudah lakukan simulasi pemadam kebakaran di Lapas sekitar dua bulan lalu," kata Kepala Lapas Sukamiskin Elly Yuzar, Rabu (8/9).

Pihaknya juga mengklaim terus menambah titik-titik penyimpanan alat pemadam api ringan (APAR) di kompleks lapas. Sejauh ini, kata dia, ada sebanyak 60 APAR yang tersedia di beberapa blok hunian narapidana dan kantor.

Jawa Timur Cek Kabel

Dari Jawa Timur, Kanwil Kemenkumham Jawa Timur menginstruksikan 39 lapas dan rutan di Jatim mengecek instalasi listrik yang ada.

Kakanwil Kemenkumham Jatim Krismono mengatakan pengecekan juga dilakukan terutama pada instalasi listrik yang berada di dalam blok-blok hunian. Seperti kabel maupun stop kontak yang ada.

"Kami minta agar lapas dan rutan segera merapikan kabel listrik dan mengganti apabila ada yang sudah tidak layak," kata Krismono, Rabu (8/9).

Lihat Juga : Yasonna Bakal Perbaiki Sistem Alarm dan Tambah Petugas Lapas

Lapas Garut Tambah Daya

Lapas Kelas 2B Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan pemeriksaan kelaikan jaringan listrik menghindari musibah seperti di Tangerang.

"Kegiatan tersebut merupakan bukti nyata Lapas Garut dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran," kata Kepala Lapas Garut RM Kristyo Nugroho, Rabu (8/9).

Ia menyampaikan langkah antisipasi yang dilakukan Lapas Garut, yakni menambah daya listrik dari 16.500 VA menjadi 33.000 VA agar stabil saat penggunaan listrik. Selanjutnya, kata dia, mengganti seluruh perangkat listrik seperti tempat lampu, atau alat yang menghubungkan dan memutuskan ke jaringan listrik.

Semarang Tambah Frekuensi Pengawasan

Petugas Lapas Kelas I Semarang, Jawa Tengah, meningkatkan pengawasan rutin. Kalapas Kelas I Semarang Supriyanto mengatakan peningkatan pengawasan dilakukan dengan menambah frekuensi pengontrolan di blok dan kamar hunian warga binaan.

"Deteksi dini juga dilakukan melalui penggeledahan rutin dan insidensil," katanya.

Peningkatan pengawasan, lanjut dia, dilakukan melalui peningkatan frekuensi kontrol ruang perkantoran dan mencegah masuknya atau memusnahkan barang yang dikhawatirkan menimbulkan gangguan keamanan di dalam lapas.

Kalsel Siaga

Lapas Kalsel memastikan keamanan 9.847 warga binaan dari bahaya kebakaran.

"Saya instruksikan seluruh Lapas dan Rutan agar mengecek instalasi listrik dan sebagainya, pastikan keamanan 9.847 warga binaan hari ini," kata Kepala Divisi Pemasyarakan Kanwil Kalsel, Sri Yuwono.

Ia katakan kebutuhan atau pemakaian listrik jangan sampai melebihi kapasitas daya yang ada. Kemudian perilaku para warga binaan termasuk petugas yang berjaga juga diingatkan agar tidak sampai menimbulkan potensi kebakaran.

Makassar Cek APAR

Kepala Rutan Makassar, Sulistyadi meminta petugas melakukan pengecekan berkala tiap-tiap hal yang memicu potensi kebakaran.

"Pengecekan APAR sudah dilakukan secara berkala dan ditempatkan pada setiap pos pengamanan dan blok hunian termasuk lokasi yang dianggap rawan terjadi kebakaran," ujar Sulistyadi.

APAR yang dipasang di Rutan, kata dia, berbeda dari yang lain, karena berisi cairan yang bisa meledak memadamkan kobaran api saat terjadi kebakaran. Selain penyediaan APAR khusus, kata dia, pengecekan instalasi kelistrikan dilakukan secara berkala.