TNI Klaim Senjata KNPB Maybrat Rakitan dan Tak Banyak
Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang terlibat aksi penyerangan di Maybrat disebut hanya memiliki senjata api rakitan dengan jumlah tidak banyak.
"Kelompok berulah di Maybrat adalah KNPB, bukan TPNPB-OPM. Mereka memiliki senjata tapi jumlahnya tidak banyak dan menurut kami, itu senjata rakitan," Kata Kepala Penerangan Kodam XVIII Kasuari Kolonel Arm Hendra Pesireron, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Kamis (9/9).
"Kapolda sudah tegaskan mereka KNPB. Kita tidak berasumsi, karena dua tersangka yang diamankan mengakui bahwa mereka adalah KNPB. Bahkan tempat rapat yang digunakan untuk menyusun strategi penyerangan bukanlah rumah warga, tetapi sekretariat KNPB. Jadi kami tegaskan, mereka adalah KNPB," tuturnya.
Menurut dia, kekuatan persenjataan mereka dapat terbaca lantaran kontak tembak yang terjadi baru-baru ini tidak terjadi secara intens.
"Namanya kontak tembak itu bukan satu dua peluru yang dikeluarkan. Kontak tembak ya benar benar baku tembak," katanya.
Meski begitu, aparat belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait asal senjata yang digunakan kelompok itu.
"Kita belum mendapati keterangan pasti asal kepemilikan senjata yang digunakan kelompok KNPB. Belum ada keterangan juga dari dua tersangka terkait dengan asal senjata yang kelompok Manfret gunakan," ungkapnya.
Menyoal isu bahwa masyarakat yang melarikan diri ke hutan karena kehadiran aparat keamanan dalam rangka oprasi militer, ditegaskan Hendra, tidak benar.
"Mereka lari dan takut kembali karena ancaman dibunuh oleh KNPB. Kehadiran aparat justru untuk memberikan jaminan keamanan," tegasnya.
Terpisah, Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing menyebut pihaknya tak melakukan operasi militer.
"Tidak benar jika TPNPB-OPM menuding kami melakukan operasi militer. Di Papua Barat tidak ada operasi militer, yang ada justru pembangunan daerah," klaimnya.
"Jadi, jangan seolah olah kelompok tertentu membuat statement yang multitafsir dan menyalahkan aparat. Melakukan tindakan kepada masyarakat dan menuding aparat. Jangan seperti itu," tandasnya.
Sebelumnya, TNI menangkap dua anggota KKB yang memegang senjata buatan AS yang didapat dari Papua Nugini.
(hen/arh)