Kapal motor (KM) Bali Permai-169 hilang kontak di Samudra Hindia sejak 2 bulan lalu pada lokasi sekitar 1.700 nautical mile ke arah selatan Bali.
"KM Bali Permai-169 lost contact di perairan selatan Bali atau Samudra Hindia. Jadi jaraknya dari Bali itu kurang-lebih 1.700 nautical mile arah selatan Bali dan berjarak kurang lebih 790 (nautical mile) sebelah barat Perth, Australia," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, kepada wartawan, Kamis (9/9).
Kapal ini membawa total 19 penumpang dengan nakhoda bernama Musahwi. Menurut Darmada KM Bali Permai-169 berangkat pada 10 Juli, direncanakan berlayar sampai awal November.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KM Bali Permai itu masih bisa dikontak pada 24 Juli, namun tak bisa dikontak lagi pada 27 Juli dan kembali hilang kontak pada 30 Juli.
"Dan ABK dengan jumlah keseluruhan 19 orang," ujar dia.
Basarnas Bali telah melakukan pencarian berdasarkan permintaan PT Putra Jaya Kota selaku perusahaan pengelola KM Bali Permai itu. Darmada menyebut pihaknya juga sudah meminta bantuan Australia mengingat lokasi hilang kontak begitu jauh dari Bali yang berjarak 1.700 nautical mile atau 3.000 kilometer.
Selain melakukan pencarian laut lewat kapal rescue, Darmada menyebut SAR Australia juga menyisir wilayah laut lokasi hilangnya kapal dengan menggunakan pesawat.
Sampai saat ini, baik dari Basarnas Bali maupun SAR Australia belum menemukan tanda-tanda kapal tenggelam. Tim pencari tak menemukan bekas-bekas kecelakaan seperti benda bawaan penumpang yang mengapung, life jacket, atau pelampung.
"Tanda-tanda ini sama sekali tidak ada," kata Darmada.
Dari upaya yang telah ditempuh itu, Basarnas menyatakan belum bisa memastikan apakah kapal itu bocor, tenggelam, atau pecah dan sebagainya. Status KM Bali Permai-169 masih hilang kontak.
"Statusnya lost contact. Upaya-upaya komunikasi masih kita lakukan dengan kapal-kapal yang berada di daerah sana," jelas Darmada.
Baca Artikel lengkapnya di sini.
(wis)