Kronologi Pelajar di Ciamis Meninggal Sehari Usai Vaksinasi

CNN Indonesia
Jumat, 10 Sep 2021 14:47 WIB
Siswa kelas XI SMK di Ciamis, Cahyono meninggal sehari usai vaksinasi. Ia sempat mengeluh pusing hingga sakit lambung beberapa jam usai vaksinasi, Rabu (1/9).
Siswa kelas XI SMK swasta di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Cahyono meninggal dunia sehari setelah divaksinasi Covid-19. Ilustrasi (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Siswa kelas XI SMK swasta di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Cahyono meninggal dunia sehari setelah divaksinasi Covid-19. Ia menjalani vaksinasi di SMAN 1 Sindangkasih, Rabu 1 September lalu.

Cahyono datang ke lokasi vaksinasi pagi hari. Ia baru mendapat giliran disuntik vaksinasi siang menjelang sore.

Saat berada di rumah, Cahyono mengeluh pusing, lelah, dan sakit lambung. Ia sempat meminta makan dengan daging ayam. Cahyono lantas mencoba untuk beristirahat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehari kemudian, Kamis (2/9) subuh, orang tua sempat melihat Cahyono kejang-kejang. Mereka menghubungi dokter untuk memeriksa sang anak. Namun ketika dokter datang, Cahyono meninggal.

"Meninggal setelah divaksin. Mengalami keluhan lambung dan puyeng. Cuma semalam saja. Sebelum divaksin memang ada keluhan lambung," kata ayah Cahyono, Nono, dikutip Detik.com, Jumat (10/9).

Menurut Nono, anaknya mengikuti program vaksinasi karena ingin mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah. Menurutnya, para siswa yang belum divaksin harus mengikuti pembelajaran online dari rumah.

"Kalau enggak divaksin takut atau bagaimana. Karena anak ingin sekolah jadi divaksin," ujarnya.

Wagub Jabar: Keluarga Terima Sebagai Takdir

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mendatangi rumah siswa SMK yang meninggal sehari setelah vaksinasi, Desa Sukamanah, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis.

Uu mengaku datang bukan untuk investigasi meninggalnya Cahyono usai vaksinasi. Politikus PPP itu datang memberikan ucapan bela sungkawa mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Bukan investigasi atau apa, saya datang ke sini ucapkan bela sungkawa, mewakili pak gubernur atas nama Provinsi Jawa Barat. Mudah-mudahan husnul khatimah," ujar Uu, Jumat (3/9) lalu.

Uu menyebut kematian Cahyono belum tentu karena vaksinasi Covid-19. Ia mengimbau masyarakat agar tak takut divaksinasi. Menurutnya, vaksinasi menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi virus corona.

"Ini juga belum tentu karena vaksin atau tidak karena harus ada penelitian dan sebagainya. Namun karena keluarga sudah menerima ini sebagai takdir, juga tidak menuntut dan lainnya, itu yang kami harapkan. Tapi realitas setelah divaksin, lelah lalu meninggal," ujarnya.

Siswa Punya Penyakit Bawaan

Sementara itu, Wakil Bupati Ciamis Yana D. Putra menyebut Cahyono memiliki penyakit bawaan. Kemungkinan, kata Yana, Cahyono tak menyampaikan penyakitnya saat tahapan skrining.

"Bukan karena vaksin, tapi memang siswa ini sudah ada penyakit bawaan. Ketika skrining ada kesalahan," ujar Yana usai memantau vaksinasi di Pesantren Ar Risalah, Cijantung, Ciamis, Selasa (7/9)

Yana pun meminta masyarakat jujur dengan kondisi tubuhnya masing-masing saat akan divaksinasi Covid-19. Menurutnya, masyarakat tak perlu malu jika memiliki penyakit bawaan tertentu.

"Sampaikan kalau punya penyakit apa, sedang berobat jalan. Jelaskan kondisi yang sebenarnya tubuh kita saat skrining. Jadi tolong jujur," ujarnya.

 



Baca berita selengkapnya di sini.

(tim/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER