Kompolnas soal Viral Video Penangkapan Coki: Bisa Tindak Etik

CNN Indonesia
Jumat, 10 Sep 2021 14:49 WIB
Kompolnas mendukung sikap Kapolda Metro Jaya yang menegur jajaranya terkait viral video penangkapan komika Coki Pardede.
Ketua harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto. (detikcom/Hasan Alhabshy)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendukung sikap Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran terhadap video proses penangkapan komika Coki Pardede yang tersebar di media sosial beberapa waktu lalu.

"Kalau terbukti dalam kasus penangkapan Coki seperti dalam video yang beredar, direkam oleh anggota dan dibubuhi dengan narasi yang merendahkan orang yang ditangkap. Maka perlu dilakukan tindakan etik," kata Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Purn) Benny Mamoto saat dihubungi, Jumat (10/9).

Benny mengatakan perlu penindakan terhadap anggota kepolisian yang bertugas agar tak merusak citra Polri ke depannya. Pasalnya, menurut Benny video tersebut sangat memungkinkan direkam anggota yang bertugas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benny yang merupakan pensiunan jenderal polisi menilai umumnya penyidik memerlukan rekaman video sebagai bentuk dokumentasi bukti apabila proses hukum yang dilakukannya dipermasalahkan.

"Kami sering melihat anggota yang dilengkapi dengan body cam, ini juga untuk bukti pertanggungjawaban pelaksanaan tugas," ucap dia.

Meskipun demikian, video tersebut tak seharusnya dikonsumsi publik. Apalagi jika memuat narasi-narasi yang merendahkan tersangka.

Meskipun, Benny tidak menutup kemungkinan apabila masyarakat sipil yang merekam video tersebut di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Oleh sebab itu, Kompolnas mendorong agar dilakukan evaluasi dan pendalaman di internal Polri terkait peristiwa itu.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyatakan rekaman penangkapan Coki Pardede yang tersebar di media sosial tak etis. Ia menyayangkan langkah yang dilakukan anak buahnya.

Hal itu disampaikan dalam rapat minggu bersama jajaran Polda Metro Jaya pada Senin (6/9). Potongan arahan Kapolda tersebut dibagikan dalam sebuah rekaman video di akun instagram @kapoldametrojaya.

"Saya lihat video (penangkapan) kemarin viral di medsos, di samping tidak etis, dia juga merendahkan harkat dan martabat manusia," kata Fadil memberikan arahan ke anggota secara daring.

Fadil mengatakan, video tersebut dibubuhi kalimat yang merendahkan Coki sebagai tersangka sehingga tak baik untuk menjadi tontonan publik.

Selain itu, Jenderal bintang dua itu juga meminta anak buahnya agar tak bertindak berlebihan dengan memajang anggota yang menenteng senjata api laras panjang saat melakukan konferensi pers yang merilis kasus penyalahgunaan narkoba.

Menurutnya, hal itu dapat dilakukan apabila polisi menyampaikan konferensi pers dengan tersangka bandar narkoba yang harus diwaspadai faktor keamanan.

[Gambas:Instagram]

(mjo/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER