Walkot Makassar Ungkap Janggal Gaji 11 Ribu Pegawai Kontrak
Wali Kota Makassar Mohommad Ramdhan 'Danny' Pomanto heran dengan jumlah pegawai kontrak yang ada di lingkungan pemkot. Jumlah yang terdaftar sekitar 8.200 pegawai, namun gaji yang dibayarkan untuk 11 ribu orang.
"Saya mau klarifikasi ini. Jadi saya akan tes semua dulu supaya tahu orangnya. Kalau 11 ribu ini saya tanya, mereka dapat gaji berapa, katanya ada yang dapat Rp1,5 juta, nanti kita kasih gaji Rp2,5 juta saja dikali 11 ribu. Jadi saya potong sekitar Rp300 miliar tadinya Rp500 miliar," kata Danny, Jumat (10/9).
Dia menilai banyak anggaran terkait pegawai kontrak yang tidak efektif. Danny menyatakan tidak ada pengurangan tenaga kotrak, namun pihaknya hanya merevitalisasi dan memangkas pemborosan anggaran.
Saat ini, Danny memangkas anggaran Rp670 miliar yang dia sebut sebagai dana senang-senang pegawai Pemkot. Termasuk di dalamnya gaji pegawai kontrak.
Selain gaji kontrak, Danny menyebutkan anggaran yang dipotong itu berasal dari dana Bahan Bakar Minyak (BBM), anggaran surat perintah perjalanan dinas (SPPD) dan biaya pembelian alat tulis kantor (ATK).
Dia menjelaskan, komposisi yang diubah adalah pergantian pegawai menjadi 31 persen dari semula 70 persen. Sementara barang dan jasa awalnya 41 persen menjadi 29 persen. Selain itu untuk belanja modal pemotongan ditambah 29,7 persen dari semula hanya 15 persen.
"Komposisi saya ubah saya memotong belanja bahan bakar itu Rp100 miliar, biaya untuk pemborosan kontrak, saya memotong Rp100 miliar SPPD, beberapa jadi ada Rp70 miliar dari kontrak, Rp100 miliar itu dana pembelian ATK saya potong semua. Kira-kira ada Rp670 miliar saya potong," kata Danny.
Menurut Danny, anggaran tersebut selama ini sangat tidak efektif untuk pembangunan di Kota Makassar. Pemotongan anggaran Rp670 miliar itu akan dialihkan untuk modal belanja dan membangkitkan kembali roda perekonomian di Kota Makassar di masa pandemi Covid-19.
"(Anggaran) itu (alihkan) ke modal. Tidak ada sumbangan apa-apa, ini cuman kasih habis uang saja untuk pegawai, untuk mohon maaf untuk senang-senang," kata Danny.
"Masa kerjanya pemerintah kota hanya makan-makan terus. Masa kerjanya pemerintah kota hanya jalan jalan terus, kelihatan di situ. Saya coba hitung masa kerjanya jalan terus bikin habis uang, masa lebih banyak makan-makan sama perjalanan," ujarnya.