Sespusdokkes Rumah Sakit Polri Kombes Pol Pramujoko mengatakan akan lebih banyak jenazah korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Banten yang teridentifikasi jika hasil test DNA telah keluar.
Sejauh ini diketahui baru tujuh jenazah yang berhasil diidentifikasi.
"Insya Allah besok bisa ada hasil DNA lebih banyak, harapan kami nanti Tim DVI bisa mengidentifikasi lebih banyak lagi. Harapan kami besok jumlahnya bisa lebih lebih besar dari hari ini," kata Pramujoko kepada wartawan, Sabtu (11/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pramujoko menerangkan dari total dua orang korban yang berhasil diidentifikasi hari ini, satu diantaranya melalui pemeriksaan DNA. Korban tersebut yakni Mat Idris (29) warga Cipayung, Jakarta Timur.
"Pak Mat Idris pemeriksaan DNA itu sama, positif, sama identik kemudian pemeriksaan medisnya ada hal yang sangat mendukung. Ini kalau kita di punggungnya ada tulisan tato yang sangat khas, ini tato bukan tato cetakan, tato yang dibuat manual sehingga ini sangat sulit ditiru, sangat khas sekali," katanya
Sementara identifikasi satu korban lainnya yakni Ferdian Perdana dilakukan berdasarkan pemeriksaan medis lantaran hasil DNA-nya belum keluar.
"Pemeriksaan medical kita sangat yakin karena khas lagi tatonya, ini satu satunya yang memiliki tato seperti ini, baikdari Antemortem dan post mortemnya juga satu," katanya.
Diketahui, sebelumnya pada Kamis (9/9) satu korban atas nama Rudhi alias Cangak bin Ong Eng Cue berhasil diidentifikasi.
Lalu, empat korban lainnya berhasil diidentifikasi tim DVI Polri pada Jumat (10/9). Adapun empat korban tersebut antara lain, Alfin bin Marsum, laki-laki berusia 23 tahun warga Mojotengah, Wonosobo, Jawa Tengah dan Bustanil Arifin bin Arwani , laki-laki berusia 50 tahun asal Menteng, Jakarta Pusat.
Kemudian, Kusnadi bin Rauf, laki-laki berusia 44 tahun yang merupakan warga Pademangan, DKI Jakarta; dan Dian Adi Priyana bin Kholil, laki-laki berusia 44 tahun asal Ciremai, Kecamatan Cisauk, Banten.
(yoa/ain)