Menkes Harap Vaksin Bisa Dibeli seperti Obat di Apotek

CNN Indonesia
Senin, 13 Sep 2021 13:13 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin membuka opsi vaksin Covid-19 sebagai booster atau suntikan ketiga dapat dibeli masyarakat umum mulai 2022.
Menkes Budi Gunadi saat menerima Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 27 Januari 2021. (Foto: Muchlis - Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka opsi vaksin Covid-19 sebagai booster atau suntikan ketiga dapat dibeli masyarakat umum mulai 2022.

Budi mengatakan nantinya masyarakat dapat memilih sendiri merek vaksin berbayar yang ingin digunakan. Sebab, untuk booster tahun depan, pemerintah hanya menggratiskan 91,8 juta jiwa saja bagi peserta BPJS Kesehatan yang golongan penerima bantuan iuran (PBI).

"Kita harapkan akan terbuka, rakyat bisa membeli vaksin sendiri, jenis vaksin kita tentukan yang mendapat EUA. Dan orang-orang bisa memilih vaksinnya apa, sama seperti membeli obat di apotek," kata Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR yang disiarkan melalui kanal YouTube DPR RI, Senin (13/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi mengatakan pemerintah bakal menyiapkan setidaknya 241,3 juta dosis vaksin booster di 2022 untuk 212,7 juta masyarakat Indonesia. Ia juga memastikan, pemerintah akan memprioritaskan pembelian vaksin Covid-19 produksi dalam negeri.

Ada kriteria vaksin Covid-19 dalam negeri yang akan dipakai, yakni mereka yang melakukan penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia sehingga menghasilkan bibit vaksin sendiri. Kedua, mereka yang menggunakan bahan baku vaksin dari Indonesia, dan ketiga bagi mereka yang pengemasan vaksin dilakukan di Indonesia.

"Vaksin tahun depan yang akan menjadi prioritas dibeli negara adalah yang diproduksi negara," kata dia.

Budi menyebut saat ini estimasi kapasitas produksi vaksin dalam negeri sebanyak 462 juta dosis yang bakal mencukupi kebutuhan vaksinasi program pemerintah dan mandiri. ia merinci, sepanjang Januari-Desember 2022 terdapat sejumlah timeline pengembangan produksi vaksin dalam negeri.

Untuk vaksin Merah Putih dari Unair dengan platform inactivated virus dan vaksin Merah Putih dari LBM Eijkman dengan platform protein based akan memproduksi setidaknya 120 juta dosis selama 2022.

Kemudian vaksin produksi Bio Farma (Vaksin BUMN) dengan platform protein based produksi 77 juta, lalu vaksin produksi JBio-Zifivax dengan platform protein based sebanyak 50 juta dosis, dan vaksin Bio Farma yang memproduksi bulk Sinovac dengan 138 juta dosis.

Selanjutnya vaksin produksi Kalbe Farma dengan olahan Sinopharm sebanyak 55 juta dosis. Kemudian, vaksin berteknologi mRNA produksi PT Etana hasil transfer teknologi dengan Yuxi Walvax Biotechnology, China, sebanyak 12 juta dosis. Serta, vaksin Genexine produksi Kalbe Farma sebanyak 10 juta dosis.

Infografis Daftar Aktivitas Wajib Bawa Sertifikat Vaksin Covid-19Infografis Daftar Aktivitas Wajib Bawa Sertifikat Vaksin Covid-19. (CNN Indonesia/Asfahan Yahsyi)
(khr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER