Status PPKM level 4 untuk Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Cirebon bukan karena lonjakan kasus di dua wilayah di Jawa Barat itu. Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengklaim status tertinggi dalam penanganan Covid-19 itu karena ada pembaruan atau update data yang sebelumnya tidak cocok dengan data pemerintah pusat.
"Dua wilayah Cirebon dan Purwakarta kesimpulannya bukan ada kenaikan kasus atau faktor epidemiologi, tetapi lebih kepada update data lama hasil disinkronisasi dengan pemerintah pusat," ucap Emil, sapaan Ridwan Kamil dalam jumpa pers virtual, Selasa (14/9).
Menurut Emil, akibat keterlambatan sinkronisasi data tersebut, dua daerah ini jadinya dilabeli PPKM level 4. Padahal, kondisi di lapangannya tidak demikian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara realita bukan di PPKM level 4, tapi karena data yang dibaca memang ada data tambahan dari kasus masa lalu maka dihitung sebagai PPKM level 4," kata Emil.
Menurutnya, ketidakcocokan data ini sedang dikomunikasikan ke pemerintah pusat. Dia pun mencontohkan, seharusnya Purwakarta tidak masuk menjadi level 4 karena selama empat hari terakhir tidak ada penambahan angka kematian akibat Covid-19.
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 14 SEPTEMBER Positif Covid-19 Bertambah 4.128, Kasus Kematian 250 |
"Sementara dalam catatan PPKM level 4 ini kenaikan 4 kali lipat," ucapnya.
Ridwan Kamil juga mengatakan berdasarkan bed occupancy ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Jabar kembali turun.
"BOR kembali turun posisi hari ini di 9,3%, jadi ini pertama kalinya BOR rumah sakit kita berada di satu digit. Mudah-mudahan kita pertahankan,"katanya.
(hyg/sur)