SUARA ARUS BAWAH

Pak Anies, Ini Kata Warga Jakarta soal Formula E

CNN Indonesia
Kamis, 16 Sep 2021 08:40 WIB
Ilustrasi Formula E. (David Dee Delgado/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ajang balap Formula E yang dijadwalkan digelar di Jakarta pada Juni 2022 masih menjadi bola panas di tataran elite, tak luput penolakan di akar rumput. Sekelompok masyarakat masih menggelar aksi penolakan, Balai Kota beberapa kali digeruduk.

Di DPRD, wacana interpelasi terhadap Gubernur Anies Baswedan masih bergulir. Dua fraksi: PDIP dan PSI dengan total 33 kursi DPRD masih ngotot meminta kejelasan dari Anies terkait kegiatan tersebut.

Jumlah 33 anggota dewan itu telah memenuhi ambang batas pengajuan interpelasi sebanyak 15 kursi. Namun, belum ada kabar teranyar terkait wacana interpelasi tersebut sejak dilayangkan akhir Agustus.

Tujuh fraksi lainnya, yakni Golkar, PKS, Demokrat, PAN, NasDem, Gerindra, dan PKB-PPP menolak usulan tersebut usai dijamu makan malam di rumah dinas Anies, Menteng, akhir Agustus lalu.

Belum selesai dengan wacana interpelasi dan aksi warga, Pemprov DKI kini diliputi bayang-bayang gugatan ke arbitrase internasional, karena terikat perjanjian (MoU) dengan pihak penyelenggara.

Pemprov DKI wajib membayar biaya komitmen selama lima tahun berturut-turut yang angkanya mencapai Rp2,3 triliun, jika ingin menghindari masalah hukum di kemudian hari.

CNNIndonesia.com meminta tanggapan sejumlah warga terkait gelaran balap Formula E yang bakal digelar Anies di Jakarta. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pedagang kelontong, karyawan, hingga mahasiswa.

Regar, Sopir Taksi Online

Regar (33), sopir taksi online di Fatmawati, Jaksel (CNNIndonesia/Thohirin).

Seorang sopir taksi online (33), Regar mengaku tidak setuju dengan rencana Pemprov menjadi tuan rumah ajang balap Formula E. Dia menilai Formula E digelar di lokasi yang tidak tepat, Monas. Regar juga menyoroti alokasi anggaran kegiatan tersebut yang tidak sedikit.

Apalagi, kata dia, banyak warga kini masih di tengah ketidakjelasan kabar pandemi Covid-19. Regar tak mengetahui persis alokasi anggaran kegiatan tersebut. Namun, ia meyakini alokasi anggaran yang dikeluarkan Pemprov tidak sedikit.

"Kita jangan fokus ke situ dulu seharusnya. Banyak yang mungkin, warga yang kena dampak, lebih baik kita bantu ke situ. Anggarannya bisa dipangkas untuk membantu warga yang terkena pandemi ini," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Rabu (15/9).

Sri, Pemilik Warung Kelontong

Sri (42), pedagang kelontong di Senayan (CNN Indonesia/Thohirin)

Pernyataan berbeda justru disampaikan seorang ibu pemilik warung kelontong di kawasan Senayan, Sri (42). Dia mengaku setuju dengan rencana DKI Jakarta menjadi tuan rumah balapan Formula E.

Sri mengaku tahu dengan rencana tersebut dan menyatakan setuju. Menurut dia, dengan menjadi tuan rumah, DKI Jakarta akan menjadi negara maju.

Meski begitu, ia menyarankan agar gelaran balap tersebut digelar pascapandemi. Ia tak ingin gelaran balap tersebut hanya menjadi kepentingan sekelompok orang karena digelar di waktu yang tidak tepat.

"Kalau bisa di-cancel dulu ya. Karena kita mending mentingin rakyat banyak ketimbang kepentingan sekelompok orang," kata Sri.

Oki Reza, Ojek Online

Oki (32), ojek online di Melawai. (CNN Indonesia/Thohirin)

Pernyataan serupa juga disampaikan seorang ojek online yang ditemui di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Oki Reza Fauzi (32). Ia mengaku setuju dengan rencana Anies menjadi tuan rumah balap Formula E.

Namun, ia meminta agar kegiatan tersebut digelar setelah pandemi. Hal itu untuk mengurangi pandangan negatif sejumlah pihak terkait ajang balap internasional tersebut.

Oki menilai gelaran balap Formula E penting untuk mengangkat nama Jakarta dan Indonesia di mata internasional. Menurut dia, ajang itu penting untuk memperkenalkan budaya Jakarta di dunia internasional.

"Negatifnya paling kalau bisa selesai pandemi. Jadi biar nggak ada pandangan negatif. Kalau masalah positif, itu positif banget. Mengangkat banget," kata dia.

Berlanjut ke halaman selanjutnya...

Minta Fokus Pandemi


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :