UPDATE CORONA 15 SEPTEMBER

Rangkuman Covid: Waspada Gelombang Ketiga dan Hiperendemi

CNN Indonesia
Rabu, 15 Sep 2021 18:46 WIB
Ilustrasi tenaga kesehatan khusus penanganan virus corona melakukan tes swab (ANTARA FOTO/FAUZAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia masih terus mengalami penambahan harian meski tak sebanyak pada Juli lalu ketika terjadi lonjakan.

Presiden Jokowi pun membanggakan kasus di Indonesia begitu rendah di banding negara di Asia Tenggara lainnya. Namun, Satgas Penanganan Covid-19 tetap meminta masyarakat untuk waspada, terutama jika ada gelombang ketiga penularan virus corona.

Berikut deret perkembangan informasi seputar Covid-19 yang dirangkum CNNIndonesia.com dalam 24 jam terakhir.

Laporan Harian

Satgas Covid-19 melaporkan ada penambahan kasus positif sebanyak 3.948 pada hari ini, Rabu (15/9). Total kasus positif menjadi 4.178.164.

Sebanyak 3.953.519 di antaranya telah sembuh. Bertambah 11.046. Kasus meninggal dunia bertambah 267 kasus, sehingga total menjadi 139.682.

Lihat Juga :

Kemudian, hari ini ada penambahan 883.209 orang yang mendapat suntik vaksin Covid-19 dosis pertama. Total orang telah disuntik vaksin dosis pertama sebanyak 75.140.724.

Untuk dosis kedua bertambah 397.309 orang, sehingga capaian dosis kedua sebanyak 42.962.640.

Nakes Papua Tolak Vaksin

Kementerian Kesehatan mengatakan ada 4,8 persen tenaga kesehatan di Papua yang belum menerima vaksin Covid-19. Kondisi itu terjadi sebab sejumlah nakes di Papua enggan dan takut divaksin.

"Seperti di Papua yang masih belum mendapat dosis pertama di kalangan nakes, itu karena juga ada yang masih menolak dan takut divaksin ya," kata Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

Kasus di Bawah Negara Tetangga

Presiden Joko Widodo menyebut kasus Covid-19 harian Indonesia mengalami penurunan. Ia mengklaim kondisi ini jauh lebih baik dari negara-negara tetangga.

"Persentase kasus harian kita sebesar 13,6 kasus harian per 1 juta, jauh di bawah negara-negara tetangga kita ASEAN," kata Jokowi saat berpidato di UOB Economic Outlook 2021, Rabu (15/9)

Waspada Gelombang Tiga

Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 mengatakan pemerintah sedang mewaspadai kemungkinan gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia. Sebabnya beberapa negara di dunia sedang menghadapi third wave.

"Kita harus waspada dan tetap disiplin protokol kesehatan agar kita tidak third wave atau lonjakan ketiga dalam beberapa bulan ke depan," kata Wiku.

IDI Khawatir Hiperendemi

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban khawatir Covid-19 di Indonesia menjadi hiperendemi imbas relaksasi aktivitas dan kegiatan masyarakat.

Menurutnya kondisi pandemi Covid-19 sangat fluktuatif dan dinamis. Ia mengingatkan pelonggaran bisa mengakibatkan kasus Covid-19 lebih banyak sehingga malah terjadi hiperendemi.

"Kalau longgarnya kebablasan, bisa-bisa malah jadi hiperendemi alih-alih menuju endemi," kata Zubairi.

Rasio Kasus Positif Rendah

Rasio kasus positif atau positivity rate Covid-19 Indonesia per Senin (13/9) adalah yang terendah sejak pandemi melanda di awal Maret tahun lalu.

Berdasarkan laporan harian Satgas Covid-19, rasio positif harian hanya 2,14 persen. Rasio kasus positif ini juga lebih rendah dari ambang batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 5 persen.

Vaksin Luar Negeri Masuk PeduliLindungi

Ketua Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan Setiaji mengatakan pihaknya sudah mengakomodasi sertifikat vaksin Covid-19 dari luar negeri ke aplikasi PeduliLindungi. Langkah ini bertujuan untuk memudahkan WNI atau WNA di Indonesia yang ingin melakukan kegiatan di fasilitas umum namun terkendala sertifikat vaksin luar negeri.

Sejumlah merek vaksin Covid-19 yang digunakan di luar negeri pun sudah dimasukkan, misalnya, Pfizer, AstraZeneca, Sinovac, Sinopharm, Moderna, Johnson&Johnson, dan Sputnik.

Pengguna aplikasi yang mendapat vaksin Covid-19 di luar negeri tinggal mengisi data diri dan data vaksinasi yang kemudian bakal diverifikasi oleh Kemenkes dan Kedutaan.

(mln/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK