Indonesia Siap Jalin Kerja Sama untuk Amankan Pasokan Vaksin

KPC PEN | CNN Indonesia
Jumat, 17 Sep 2021 18:20 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia siap bekerja sama dengan negara serta pihak mana pun demi mengamankan pasokan vaksin nasional.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Foto: ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia siap bekerja sama dengan negara serta pihak mana pun demi mengamankan pasokan vaksin nasional sekaligus mengembangkan produksi vaksin lokal untuk jangka panjang.

Dalam kunjungan kerjanya ke Los Angeles dan Houston, Amerika Serikat, Retno bertemu dengan sejumlah perusahaan pengembang vaksin dan teknologi vaksin multiplatform.

Berbagai penjajakan kerja sama ini juga bertujuan untuk membangun kemandirian industri kesehatan Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"AS dan Indonesia siap kerja sama untuk memperkuat ketahanan kesehatan nasional. Ini dilakukan untuk memenuhi target dan harapan yang sudah ditetapkan oleh Bapak Presiden Jokowi," ujar Retno, Jumat (17/9).

Dalam kesempatan tersebut, Retno menyampaikan bahwa dose-sharing sangat penting dalam mengatasi situasi darurat pandemi saat ini.

Apalagi saat pasokan vaksin global masih langka dan kesenjangan akses vaksin masih lebar.

Dia juga menyebut, beberapa hari lalu COVAX tidak dapat memenuhi target pengiriman 2 miliar dosis vaksin hingga akhir tahun.

Bahkan COVAX, yang merupakan program bersama untuk mendukung akses penanggulangan Covid-19 melalui kolaborasi mempercepat penelitian, produksi, dan akses yang setara atas vaksin Covid-19, telah menetapkan deadline baru untuk target ini yaitu kuartal pertama 2022.

Menlu menegaskan, arti penting dose-sharing juga disampaikan oleh Dirjen WHO pada 5 September lalu, yang menyebutkan 3 hal langkah luar biasa diperlukan saat ini untuk atasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin.

Langkah tersebut adalah queue swapping atau pertukaran antrean dosis antara negara dengan tingkat vaksinasi tinggi dengan rendah, termasuk melalui COVAX Facility.

Kedua, mempercepat realisasi dose-sharing, dan terakhir transfer teknologi dan know-how untuk mendukung produksi vaksin di kawasan lain.

(fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER