Pihak kepolisian menyatakan saat ini masih terdapat empat orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) teroris di Poso, Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, Tim Sogili-2 dari Satgas Madago Raya berhasil menangkap dua DPO teroris yang diduga Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Jaka Ramadhan yang tewas setelah baku tembak.
"Dengan telah ditangkapnya dua DPO teroris Poso maka saat ini Satgas Madago Raya masih memiliki empat sisa DPO teroris," Kata Kasatgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto dalam keterangan resmi yang CNNIndonesia.com terima, Minggu (19/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun empat DPO teroris tersebut antara lain, Askar Alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Melalui rilis tersebut, Didik mengimbau agar keempat orang yang masuk dalam daftar DPO teroris di Poso segera menyerahkan diri secara baik-baik.
Ia juga mengimbau agar empat orang tersebut berani mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.
"Kami kembali mengimbau kepada empat orang sisa DPO teroris Poso untuk sebaiknya segera menyerahkan diri secara baik-baik," kata Didik.
Sebelumnya, pihak kepolisian mengumumkan telah menangkap dua teroris Poso yang diduga atas nama Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Jaka Ramadhan dalam keadaan tewas.
Penangkapan berhasil dilakukan setelah kedua belah pihak saling baku tembak di daerah Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Dalam kondisi meninggal dunia," kata Didit.
Adapun lokasi baku tembak itu berada sekitar 5 kilometer dari TKP pegunungan Desa Buana Sari, Kecamatan Torue yang juga menjadi lokasi baku tembak dalam penangkapan DPO lainnya, Abu Alim alias Ambo pada 17 Juli lalu.
Dalam penangkapan tersebut, pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti antara lain, satu pucuk senjata laras panjang jenis M.16 m dua buah ransel, satu buah bom tarik, satu buah bom bakar, dan lainnya.
(iam/agn)