Menkes Sesalkan Serangan KKB Tewaskan Nakes di Papua
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan duka cita atas meninggalnya tenaga kesehatan (nakes) Gabriella Meilani dalam serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9).
Budi mengatakan pemerintah mengirim nakes ke seluruh pelosok untuk memerangi Covid-19. Namun, Gabriella justru meninggal dunia dalam serangan Organisasi yang disebut pemerintah sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Saya perlu sampaikan bahwa pemerintah, khususnya Kemenkes, mengucapkan turut berduka cita yang mendalam dan sangat menyesalkan peristiwa kekerasan oleh KKB, Kelompok Kriminal Bersenjata, di Papua sehingga mengakibatkan salah satu nakes kami saudari Gabriella Meilani gugur," kata Budi dalam jumpa pers daring di kanal Youtube Perekonomian RI, Senin (20/9).
Budi menyebut Gabriella meninggal dunia dalam tugas mulia. Akan tetapi, ia tak ingin kejadian serupa kembali menimpa nakes di berbagai penjuru Indonesia.
"Kami sangat berharap bahwa kita bisa menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh tenaga kesehatan karena tugas mereka yang berat dan mulia di seluruh pelosok Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, KKB melancarkan serangan ke Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9). Kelompok prokemerdekaan Papua itu merusak dan membakar sejumlah fasilitas kesehatan dan pendidikan.
TNI-Polri melaporkan dua nakes sempat hilang dalam kejadian tersebut. Kedua nakes itu kemudian ditemukan di jurang. Salah satunya, Gabriella Meilan, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
TNI mengevakuasi sembilan orang nakes ke Jayapura usai serangan tersebut. Para nakes harus menjalani perawatan lebih lanjut karena serangan tersebut.
"Pada sore pertama ini kita berhasil mengevakuasi 10 orang, terdiri dari 1 prajurit TNI yang mengalami luka tembak dan 9 tenaga kesehatan, yaitu 1 dokter, 3 perawat wanita, dan 5 mantri," kata Kepala Staf Kodam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnoha dalam keterangan tertulis, Jumat (17/9).
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengakui telah menyerang fasilitas publik, seperti puskesmas dan gedung sekolah di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua pada 13-14 September 2021.
Mereka mengklaim aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk perlawanan untuk dapat memisahkan diri dari Indonesia. OPM menyatakan siap jika perbuatannya dibawa ke hukum internasional.
"Kami siap ke hukum internasional jika kami salah. Tapi kami tetap punya dekat untuk hancurkan semua fasilitas milik pemerintah kolonial Indonesia," kata Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (17/9).