Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya mempertimbangkan permintaan dari Pemkot Bekasi, Jawa Barat, soal kenaikan dana kompensasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang hingga 100 persen dari kontrak yang ada.
Perjanjian kerjasama antara dua pemerintah itu diketahui akan berakhir pada Oktober mendatang.
"Nanti kita pertimbangkan, semuanya didiskusikan bersama. Kami sudah puluhan tahun bekerjasama dengan Bekasi, tentu semuanya didiskusikan," kata Riza di Balai Kota Jakarta, (21/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia yang juga Ketua DPD Gerindra ini menyatakan memahami apa yang menjadi permintaan dari Pemkot Bekasi, namun, kata dia, permintaan itu tentu harus didiskusikan.
"Kita dialogkan, kita carikan rumusan dan evaluasi yang terbaik ya," katanya.
Saat dihubungi kemarin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yayan Yuliana mengatakan dalam perjanjian kerjasama, pihaknya ingin kenaikan dana kompensasi hingga 100 persen.
"Yang jelas kita ingin besaran dana kompensasi yang diberikan DKI itu lebih besar dari yang diberikan sekarang. Kalau sekarang hanya 385 miliar, mungkin yang akan datang naik 100 persen dari angka itu," kata Yayan, Selasa (21/9).
Yayan mengatakan pihaknya tengah menyusun formulasi untuk besaran dana kompensasi itu. Selain itu, ia mengatakan pihaknya juga meminta DKI mewujudkan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa)
Mengutip dari Antara, iWali Kota Bekasi Rahmat Effendi sebelumnya mengatakan pihaknya akan mengevaluasi kontrak kerja sama pengelolaan TPST Bantargebang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan berakhir Oktober 2021
"Pemerintah Kota Bekasi tengah mengevaluasi kerja sama tersebut karena bulan Oktober ini akan habis," kata Rachmat.
Dia mengatakan perjanjian kontrak kerja sama pengelolaan tempat pembuangan sampah itu disusun kedua pemerintah daerah berdasarkan kurun waktu lima tahun sekali.
"Kita ingin seperti lima tahun yang lalu, harus ada tempat pembuangan sampah terpadu yang menggunakan energi terbarukan yaitu menjadi listrik, menjadi bahan batu briket bara, supaya mengurangi tumpukan sampah," katanya.