Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan tak memiliki bisnis tambang di Papua. Dia bicara demikian menampik pernyataan Haris Azhar.
Haris menyampaikan itu dalam video berjudul "Ada Lord Luhut Di balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!!" di kanal Youtube. Dalam video itu juga turut menghadirkan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti.
"Saya tidak ada sama sekali bisnis di Papua, sama sekali tidak ada, apalagi itu dibilang pertambangan-pertambangan, itu kan berarti jamak, saya tidak ada," kata Luhut di Polda Metro Jaya, Senin (27/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam percakapan di video yang diunggah ke Youtube disebutkan bahwa PT Tobacom Del Mandiri, anak usaha Toba Sejahtera Group terlibat dalam bisnis tambang di Intan Jaya, Papua. Luhut disebut merupakan salah satu pemegang saham di Toba Sejahtera Group.
"Silakan aja buka saja di media sekarang, dari sekarang juga bisa buka di media kok, kan saya punya harta kekayaan ada di KPK itu, LHKPN itu," tutur Luhut.
Buntut dari tudingan ini, Haris dan Fatia dilaporkan terkait dugaan pencemaran nama, fitnah, serta penyebaran berita bohong ke Polda Metro Jaya.
Laporan Luhut terdaftar nomor STTLP/B/4702/IX/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA, 22 September 2021.
Luhut menyatakan laporan dibuat lantaran somasi yang ia layangkan tak direspons. Alhasil, jalur hukum pun ditempuh.
Senin (27/9) hari ini, Luhut pun telah diperiksa oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Ia diperiksa selama kurang lebih satu jam dalam kapasitasnya sebagai pelapor.
(dis/bmw)