Polda Jawa Barat menyatakan lebih dari 20 orang ditangkap terkait bentrok antar organisasi masyarakat (Ormas) di perbatasan Cianjur-Sukabumi yang terjadi Minggu (26/9) lalu. Bentrokan itu menewaskan seorang anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) .
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Erdi A Chaniago mengatakan para pelaku yang terlibat bentrok ditangkap di sejumlah wilayah.
"Sementara belum pasti, yang jelas banyak sekali. Dari Polresta Bandung kurang lebih ada 20 orang. Intinya pelaku yang melakukan tindak pidana itu sudah diamankan oleh polres setempat," kata Erdi, Selasa (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erdi mengatakan, bentrok ormas ini sudah ditangani oleh polres dan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) masing-masing daerah.
"Ini ada empat lokasi kejadian kemarin, semuanya sudah diselesaikan oleh polres. Pelaku sudah diamankan," ujarnya.
Terkait dengan motif bentrokan antar dua ormas, Erdi mengaku saat ini masih dalam penyelidikan. Menurutnya, polisi masih akan mendalami pemicu bentrokan dua ormas itu terjadi.
"Sedang kita selidiki, kemarin itu awalnya dari Sumedang. Ini masalah kesalahpahaman, perselisihan saya harus cek dulu. Cuma yang jelas sudah terjadi, ada pengrusakan bahkan ada yang meninggal dunia," tuturnya.
Bentrokan di perbatasan Cianjur-Sukabumi merupakan buntut dari kericuhan antar ormas tersebut di Sumedang.
Selain korban meninggal, sejumlah massa lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. Markas ormas BPPKB ikut dirusak dan diamuk massa.
Polisi pun mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata tajam hingga sepeda motor milik anggota ormas terkait.
Bentrokan antar ormas ini bukan yang pertama kali terjadi. BPPKB juga sempat bertikai pada Januari 2020 lalu dengan ormas lain di perbatasan Cianjur-Sukabumi.
(hyg/wis)