Tim Vaksinasi Diusir, Pemda Diminta Gandeng Tokoh Agama

CNN Indonesia
Rabu, 29 Sep 2021 16:47 WIB
Satgas meminta pemerintah daerah mencari strategi baru seperti mengajak tokoh masyarakat, tokoh ulama, dan tokoh penting yang dipercayai masyarakat setempat.
Satgas Covid-19 meminta pemda menggecarkan vaksinasi agar tak mendapat penolakan warga. Ilustrasi (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah untuk lebih memaksimalkan sosialisasi, edukasi, dan pendekatan terhadap warga terkait vaksinasi virus corona (Covid-19).

Hal itu Wiku sampaikan sekaligus merespons penolakan vaksinasi Covid-19 oleh warga di Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh, Selasa (28/9) kemarin.

"Kami selalu mendorong pemerintah daerah untuk memaksimalkan sosialisasi program vaksinasi kepada masyarakatnya untuk mendukung pencapaian target vaksinasi daerah," kata Wiku melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (29/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wiku meminta pemerintah daerah untuk mencari strategi baru seperti mengajak tokoh masyarakat, tokoh ulama, dan tokoh penting yang dipercayai masyarakat setempat. Dengan begitu, masyarakat diharapkan bersedia divaksinasi Covid-19.

Ia pun mengingatkan kepada warga, bahwa vaksinasi merupakan salah satu upaya mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, capaian vaksinasi tinggi membuat Indonesia bisa segera masuk dalam fase endemi.

"Untuk mensukseskannya perlu keterlibatan lintas elemen, agar masyarakat di daerah secara sukarela ikut serta dalam pengendalian Covid-19," ujarnya.

Lebih lanjut, Wiku memahami setiap daerah memiliki karakteristik masing-masing, sehingga pemerintah juga harus menyesuaikan dengan pola kehidupan masyarakat. Menurutnya, pendekatan ke warga menjadi penting untuk dilakukan agar program vaksinasi di Indonesia berjalan secara maksimal.

"Kita ketahui bersama keberagaman Indonesia perlu dijadikan aspek yang diperhatikan oleh karena itu dalam penyelenggaraan vaksinasi, otonomi daerah dijalankan khususnya menetapkan kabupaten/kota prioritas untuk divaksinasi," katanya.

Sebelumnya, tim vaksinasi dari Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya dibubarkan oleh pedagang ikan dan warga di PPI. Alasan pembubaran itu, diduga karena para pedagang ikan tidak mau divaksin. Dalam aksi protes tersebut, para nelayan meneriakkan jika mereka tidak mau di vaksin.

Menurut informasi yang diperoleh, para pedagang ikan merasa kesal dan marah, atas kedatangan petugas vaksinasi di PPI Ujung Serangga Susoh dengan secara tiba-tiba. Mereka menilai kedatangan petugas vaksin membuat dagangan mereka jadi sepi pembeli.

Salah satu warga mengaku tidak ada tindakan kekerasan maupun anarkis dalam pembubaran petugas vaksin tersebut. Hanya saja, warga meluapkan kekesalannya dengan menghancurkan barang-barang yang dibawa petugas vaksin.

Kendati demikian, atas kejadian itu sejumlah petugas vaksin yang berjumlah delapan orang merasa syok dan diungsikan ke Polres setempat. Dalam peristiwa itu tidak ada korban luka.

Polda Aceh pun mengaku akan menyelidiki temuan itu. Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Winardy mengatakan menyebut ada unsur kekerasan dan perusakan di lokasi kejadian. Ia menambahkan, setidaknya satu tenaga kesehatan juga mengalami lebam di betis kanan bagian belakang akibat terkena benturan kursi plastik.

Winardy menduga kejadian itu karena kurangnya edukasi tentang pentingnya vaksinasi, yang merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya aksi penolakan vaksinasi dan pengrusakan gerai oleh para pedagang Ikan dan warga di PPI Ujung Serangga.

(khr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER