Media Survei Nasional (Median) menyatakan responden survei dari konstituen atau golongan warga pemilih Partai Berkarya paling banyak percaya terhadap isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia. Terdapat 17 partai yang menjadi kategori pilihan responden.
Peneliti Median Rico Marbun menyebut tak hanya konstituen Partai Berkarya, pendukung Partai keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Partai Masyumi Baru juga percaya sepenuhnya akan kebangkitan PKI. Tingkat kepercayaan warga pendukung ketiga partai ini 100 persen.
Rico melanjutkan, sejumlah pendukung partai yang memiliki tingkat kepercayaan 50 persen ke atas akan isu kebangkitan PKI di Indonesia adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gelora Indonesia, Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, responden pendukung partai yang paling tidak percaya akan isu kebangkitan PKI adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan persentase responden hingga 61,1 persen dan disusul pendukung Partai Solidaritas Indonesia dengan persentase 60 persen.
Selanjutnya, sebanyak 56 persen responden survei dari pendukung PDIP juga tidak percaya akan isu kebangkitan komunisme. Dilanjutkan 54,5 persen dari pendukung Partai Perindo, dan 50 persen dari pendukung Partai Hanura.
"Kalau kita bisa melihat ya, bahkan partai-partai yang join dalam koalisi pemerintahan seperti Gerindra, Golkar, kemudian PPP itu ternyata memang masih banyak konstituennya yang percaya terhadap kebangkitan komunis ini," jelas Rico.
Lebih lanjut, Rico juga merinci bahwa responden survei yang lebih percaya akan kebangkitan komunisme adalah warga 17-20, 21-30, dan di atas 50 tahun. Sementara responden yang kurang percaya kebangkitan PKI datang dari warga yang berusia 31-40 tahun.
Rico juga menyebut, apabila dilihat dari tingkat pendidikannya, maka responden yang paling banyak percaya akan isu kebangkitan komunis di Indonesia yakni golongan SD/tidak tamat SD dengan persentase 50 persen.
Kemudian, golongan orang yang tidak percaya paling banyak dari warga dengan tingkat pendidikan tamat diploma, S1, S2, dan S3 dengan persentase 45,6 persen. Sementara yang menjawab tidak tahu datau tidak menjawab dengan persentase 30 persen juga ditemukan pada golongan pendidikan SD/tidak tamat SD.
Survei Median ini dilakukan pada 19-26 Agustus 2021 dengan melibatkan 1.000 responden berusia 17 ke atas yang terpilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan jenis kelamin.
Kemudian, Margin of error diperkirakan sekitar minus 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Kami mencoba meng-cross tabulasi, kita membagi mereka yang percaya dan tidak percaya isu komunis per pilihan partai politik," kata Rico dalam acara daring, Kamis (30/9).