Istri Usai Novel Dipecat: Akan Terus Dukung di Luar KPK

CNN Indonesia
Kamis, 30 Sep 2021 16:49 WIB
Istri mengaku bangga mengantar Novel Baswedan keluar dari KPK karena tak lulus TWK yang jelas melanggar dan upaya untuk menyingkirkan pegawai berintegritas.
Istri dampingi Novel Baswedan keluar dari gedung KPK usai pemecatan 57 pegawai. (CNN Indonesia/Thohirin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Istri mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Rina Emilda menyatakan bakal terus mendukung suaminya di luar KPK, usai resmi berhenti per Kamis (30/9) hari ini.

Pernyataan itu disampaikan Rina saat saat mendampingi Novel keluar dari gedung KPK bersama 57 lain. Dia mengaku bangga mengenai Novel keluar dari KPK karena tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).

"TWK yang sudah jelas melanggar dan ada kesengajaan untuk menyingkirkan suami saya. Dan saya akan terus mendukung perjuangan di luar gedung KPK ini," kata dia, Kamis (30/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rina menemani Novel saat keluar gedung Merah Putih KPK menuju gedung KPK lama yang berjarak sekitar 500 meter. Rina tidak sendiri, beberapa mantan pegawai KPK lain turut membawa istri mereka, seperti mantan Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Giri Suprapdiono.

Suasana kepergian 57 pegawai berjalan hangat. Mereka dilepas oleh pegawai aktif dan saling melambaikan tangan. Suasana isak haru tak terhindarkan.

Di luar, mereka disambut kelompok masyarakat sipil, dan sejumlah pimpinan KPK sebelumnya. Beberapa di antaranya seperti Bambang Widjojanto, Busyro Muqoddas, Abraham Samad, dan Saut Situmorang. Kepada para pegawai, mereka memberikan seutas bunga mawar merah disertai pelukan hangat.

"Selamat datang para pejuang. Kita akan kembali merebut kemenangan. Ini kemenangan. Kemenangan atas nilai-nilai integritas," teriak perwakilan masyarakat sipil menyambut 57 pegawai.

Mendengar itu, Novel mendengar khidmat. Yudi Purnomo, mantan penyidik, tak kuasa menahan isak. Matanya memerah. Berkaca-kaca.

Usai resmi berhenti, para pegawai secara bersamaan mendeklarasikan pendirian Indonesia Memanggil 57 Institute (IM57+ Institute). IM57+ Institute dibentuk untuk menjadi wadah persatuan pegawai KPK yang dipecat karena TWK. Lembaga tersebut didirikan untuk melanjutkan kerja-kerja pemberantasan korupsi.

"Kami 58 pegawai yang telah disingkirkan dengan ini mendirikan IM57+ Institute, yang kemudian ke depan kita menjadi satu wadah untuk bersatu berkolaborasi melanjutkan kerja-kerja pemberantasan korupsi," ujar mantan penydik KPK, Praswad Nugaraha.

(ryn/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER