Kala Nelayan Manokwari Melaut Disambut Permukiman Terbakar

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Okt 2021 07:42 WIB
Pejabat dan sejumlah korban mengatakan masih banyak nelayan yang tak tahu permukiman mereka di Kompleks Bobudur, Manokwari, terbakar karena lagi melaut.
(Sejumlah perempuan dan anak-anak di tenda pengungsian pascapermukiman mereka terbakar, Manokwari, Papua Barat. CNN Indonesia/ Hendrik)

Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya pada Dinas Perhubungan dan Kelautan Kabupaten Manokwari, Dedi Ariana menyebut, dari 800 an kepala keluarga yang menjadi korban kebakaran, ada sekira 450 Kepala Keluarga yang bermata pencaharian sebagai nelayan.

"Itu belum termasuk, yang hanya menjual ikan, pengasapan ikan dan usaha lain," ungkapnya, di sela-sela pendataan nelayan di dekat lokasi kebakaran, Jumat siang.

La Imran, salah satu nelayan mengatakan dirinya tak bisa menyelamatkan alat pencari nafkahnya karena belum sempat dievakuasi saat api membakar seisi rumah. Dia pun berharap ada bantuan alat pancing yang bisa bisa digunakan untuk kembali mengais rejeki di laut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain tempat berteduh, kita memerlukan alat pancing untuk kembali melaut agar bisa menafkahi keluarga," katanya.

Bantu Keluarga Nelayan Korban Kebakaran

Di tempat terpisah, aksi kemanusiaan Pray for Borobudur dilakukan sejumlah pihak. Para penggalang bantuan kemanusiaan itu mengumpulkan dana hingga pakaian layak pakai bagi korban kebakaran kampung nelayan di Borobudur itu.

Salah satunya dilakukan sekelompok wartawan setempat yang menggalang dana di ruas jalan utama Manokwari guna dibawa ke tempat pengungsian korban kebakaran permukiman nelayan di Borobudur itu.

"Ini merupakan bentuk duka perhatian kami terhadap bencana kebakaran borobudur yang terjadi kemarin siang. mereka sangat membutuhkan uluran tangan seluruh warga," ujar salah seorang relawan.

Harga Ikan

Sementara itu, Dedi menyatakan pihaknya dalam beberapa hari ke depan harga ikan akan melambung pascakebakaran permukiman tersebut. ebab, warga kompleks borobudur didominasi nelayan. Di Manokwari, sumber ikan juga kata dia, didroping dari kabupaten tetangga, namun jumlahnya tidak banyak.

Selain didominasi nelayan, pemukiman borobudur juga banyak penjual es batu yang menjadi komponen terpenting nelayan saat melaut.

"Stok es batu juga akan menipis. Mungkin beberapa hari kedepan, harga ikan akan sedikit naik, karena belum semua nelayan bisa melaut. Kita upayakan mereka bisa kembali melaut agar harga ikan tetap stabil," katanya.

(hen/kid)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER