Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta tambahan dosis vaksin Covid-19 khusus untuk mahasiswa dari luar daerah.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X telah memohonkan tambahan dosis ini dan menurutnya Menko Marves Luhut B. Pandjaitan menyanggupi itu.
"Pada prinsipnya Ngarsa Dalem (Sultan) ngendika, kalau suatu saat nanti DIY itu minta vaksinnya lebih banyak dari jumlah penduduk DIY itu mohon dipahami. Karena banyak mahasiswa dari luar DIY yang kemudian mendapatkan vaksin di sini pada saat mereka di daerahnya tidak mendapakan vaksin," kata Aji belum lama ini di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, pihaknya belum mengetahui berapa jumlah dosis tambahan yang dibutuhkan. Hitungan kasarnya akan menyesuaikan dengan angka mahasiswa yang berkuliah di DIY, yakni sekitar 250-300 ribu orang dengan anggapan sebagian telah tervaksinasi.
Masing-masing perguruan tinggi akan melakukan pendataan terhadap para mahasiswanya.
"Jadi kemungkinan sasaran vaksin di DIY bisa nambah. Dari 2,8 bisa jadi 3 juta," ujarnya.
Perkuliahan tatap muka di beberapa kampus di DIY, kata Aji, sudah dimulai meski dengan jumlah mahasiswanya yang dibatasi. Vaksinasi ini menurutnya akan melindungi mereka dari paparan Covid-19 selama proses pembelajaran dan interaksi.
"Yang jelas kan 50 persen paling banyak, 50 persen kan itu bisa masuk kelas setengah, (kelas) online setengah. Atau 50 persen itu 1 angkatan jadi 2 ruangan," pungkasnya.
Terpisah, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengaku telah meminta tambahan 300 ribu dosis vaksin Covid-19 ke Pemerintah Pusat yang rencananya disuntikkan kepada mahasiswa luar daerah.
"Kemarin melalui rapat koordinasi dengan Pemerintah Pusat, kami melalui bapak Gubernur meminta tambahan dosis vaksin sekitar 300 ribuan. Langkah ini sebagai persiapan kedatangan mahasiswa ke Sleman dalam waktu dekat," ungkap Kustini, Sabtu (2/10).
Kustini berujar jumlah yang diajukan itu hanyalah angka perkiraan berdasarkan banyaknya mahasiswa luar daerah yang mengenyam pendidikan di Sleman.
Sleman sendiri jadi kabupaten di DIY dengan jumlah perguruan tinggi terbanyak yakni 40 dengan berbagai kategori mulai dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas.
![]() |
Menurut Kustini, upaya penambahan dosis vaksin itu sekaligus guna mempercepat terwujudnya herd immunity atau kekebalan komunal di lingkungan civitas akademika.
"Kita (pemerintah) sangat hati-hati dalam membuka kuliah tatap muka. Pak Gubernur juga sudah menyampaikan minimal 80 persen sudah divaksin. Tentu ini harus kita kejar," terangnya.
Guna mencapai target, Pemkab Sleman berencana mempermudah persyaratan vaksinasi. Calon penerima vaksin tidak hanya menyasar pada Nomor Induk Kependudukan (NIK) Sleman, dan diperluas termasuk untuk kalangan pelajar dan mahasiswa.
"Nanti pihak kampus akan menyisir. Berapa jumlah mahasiswa yang belum vaksin. Semoga rencana pada pertengahan atau akhir bulan ini bisa mulai tatap muka," pungkasnya.
Per 29 September, capaian vaksinasi di DIY sudah menjangkau 2.339.228 orang atau 81,23 persen dari total target 2.879.699 orang. Sementara, untuk dosis kedua, vaksinasi mencapai 1.321.775 orang atau 45,90 persen.
(kum/arh)