TNI AL: Tak Ada Pelanggaran Kapal Riset China di Natuna

CNN Indonesia
Senin, 04 Okt 2021 19:09 WIB
TNI AL klaim mengklaim keberadaan kapal riset China berada di luar yurisdiksi nasional, sehingga tak ada pelanggaran yang bisa ditindak.
TNI AL klaim tak ada pelanggaran yang dilakukan kapal riset China meski sudah sebulan berada di perairan Natuna Utara (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Jakarta, CNN Indonesia --

TNI Angkatan Laut (AL) mengklaim sejauh ini belum memperoleh informasi pelanggaran yang dilakukan kapal riset China Hai Yang Di Zhi 10 selama satu bulan berlayar di Laut Natuna Utara.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI AL Julius Wijdojono mengatakan kapal riset asal China itu berada di luar yurisdiksi nasional.

"Sudah saya tanya ke Armada I, kapal tersebut di luar yurisdiksi nasional. Belum ada info pelanggaran," kata Julius saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Senin (4/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Julius juga menegaskan prajurit TNI AL yang menjaga kawasan perairan itu terus beroperasi.

Namun, TNI AL tidak menjalin kontak atau komunikasi dengan dua coast guard China yang mengiringi Hai Yang Di Zhi 10. Sebab, kapal itu berada di luar batas wilayah hukum Indonesia.

Terkait kehadiran kapal tanker KRI Bontang di perairan Natuna Utara, Julius mengatakan kapal tersebut membantu operasi TNI AL.

Kapal itu membawa logistik cair, sehingga memang ditempatkan di perairan Natuna Utara.

"KRI Bontang hadir karena fungsinya sebagai kapal bantu logistik cair, utamanya, mengingat ada beberapa KRI Operasi di laut Natuna," jelas Julius

Sebelumnya, Peneliti Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) Imam Prakoso melaporkan satu unit kapal riset milik China, Hai Yang Di Zhi 10 yang mondar-mandir di perairan Laut Natuna Utara.

Imam menjelaskan kapal itu bergerak dengan pola kotal seperti sawah. Ia berada di kawasan Laut Natuna Utara sejak 31 Agustus hingga 29 September.

Menurut Imam, kapal itu diiringi oleh dua kapal coast guard milik China. Pihak TNI AL lantas mengerahkan 1 kapal tanker untuk membayangi Hai Yang Di Zhi 10. Namun, Imam Imam menilai tindakan TNI AL hanya sebentuk langkah moderat.

"Langkah ini menurut kami yang moderat dari TNI, memang betul-betul moderat, karena tidak kirim kapal frigate atau corvette yang lebih khusus untuk patroli. Jadi sekitar dua hari KRI Bontang bayang-bayangi kapal riset Hai Yang Di Zhi," ujarnya.

(bmw/iam)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER