Kelompok Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) melaporkan mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri atas dugaan rasisme pada Senin (4/10).
"Sudah selesai bikin laporan bikin (LP)," kata Ketua Umum BaraNusa, Adi Kurniawan saat dikonfirmasi, Senin (4/10).
Dalam hal ini, laporan itu teregister dengan nomor LP/B/0601/X/2021/SPKT/Bareskrim Polri tertanggal 4 Oktober 2021. Pigai dilaporkan atas dugaan melakukan tindak pidana penghinaan atau ujaran kebencian dan/atau kejahatan tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaan pelanggaran pidana itu termaktub dalam Pasal 45 A Ayat (2) Jo Pasal 28 Ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 156 KUHP dan/atau Pasal 16 Jo Pasal 4 Huruf (b) Ayat (1) UU RI No 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan/atau Pasal 14 Ayat (1), Ayat (2) KUHP.
Terlapor dalam LP itu ialah pemilik akun atas nama @NataliusPigai2. Adi menjelaskan bahwa Pigai dinilai sering berbuat rasis sehingga dilaporkan. Selain itu, kata dia, Pigai dinilai juga sering melakukan fitnah kepada Presiden Joko Widodo.
"Natalius Pigai itu sudah sering terpeleset dan rasis. Apalagi sekarang lebih tajam lagi. Melakukan fitnah keji terhadap Presiden Jokowi. Hal itu menurut kita sudah tidak bisa lagi dibiarkan," kata Adi.
Sebagai informasi, sebelumnya upaya pelaporan itu dibuat ke Polda Metro Jaya. Namun ia diarahkan oleh penyidik untuk dibuat ke Mabes Polri.
"Karena ini isu nasional dan kedua ini ada terkait Jawa Tengah di situ, kemudian ada Jokowi dan Ganjar," kata pengacara kelompok BaraNusa Muhammad Zaenal Arifin.
Pigai sebelumnya mengunggah video kunjungan Ganjar Pranowo ke Papua. Pigai juga membubuhkan tulisan agar tidak mempercayai Ganjar dan Jokowi sambil menyinggung soal pembunuhan rakyat Papua.
"Jangan percaya orang Jawa Tengah Jokowi, Ganjar. Mereka merampok kekayaan kita, setelah itu mereka bunuh rakyat papua, bahkan mereka injak2 harga diri bangsa Papua dengan kata2 rendahan Rasis, monyet dan sampah," tulis Pigai dalam akun Instagram @natalius_pigai, Jumat (1/10).
Pigai pun telah membantah telah berujar rasialis kepada Jokowi dan Ganjar. Ia mengaku hanya menyebut asal daerah dari Jokowi dan Ganjar.
Menurutnya, unggahan itu dibuat untuk mengkritik sistem politik Indonesia yang menimbulkan ketimpangan kesempatan dalam berpolitik. Misalnya, kepala negara selalu berasal dari suku Jawa.