Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira menilai tak ada yang salah dengan gaya marah-marah Menteri Sosial Tri Rismaharini. Menurutnya, gaya Risma sah-sah saja apabila hal tersebut menghasilkan perbaikan.
"Kalau gaya, tiap-tiap orang punya gaya. Yang penting adalah substansi yang dilakukan, perubahan, perbaikan sistem dan outcome," kata Andreas saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (5/10).
Dalam beberapa waktu terakhir, Risma diketahui menjadi sorotan karena kerap meluapkan amarahnya di depan publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andreas membela gaya Risma tersebut. Menurut dia, Risma justru berani tampil beda tanpa mengesampingkan hal-hal substantif.
"Kita terlalu sibuk dengan gaya dan pencitraan, lupa terhadap substansi. Nah, Ibu Risma berani tampil beda, diferensiatif untuk melakukan yang substantif, yang dibutuhkan oleh rakyat," ujar Andreas.
"Itu sudah ditunjukkan di Surabaya dan yang sedang diperjuangkan saat ini di Kemensos," imbuhnya.
Risma dalam beberapa kesempatan terlihat tak bisa menahan amarahnya. Terakhir, Risma kedapatan marah-marah ketika rapat bersama pejabat Provinsi Gorontalo terkait distribusi bantuan sosial (bansos) pada Kamis (30/9).
Insiden Risma marah itu terekam dalam sebuah video singkat. Dalam video itu, tampak ia mengacungkan pada seorang pendamping bansos Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah Gorontalo.
Diduga, Risma tak terima pihaknya disebut mencoret data penerima bansos sehingga bantuan tak tepat sasaran.
"Jadi bukan kita coret ya! Tak tembak kamu ya, tak tembak kamu!" ujar Risma dalam video yang diunggah akun Twitter @numadayana, pada Kamis (30/9).