Said Iqbal Klaim Partai Buruh Punya 10 Juta Konstituen

CNN Indonesia
Selasa, 05 Okt 2021 14:09 WIB
Presiden Partai Buruh Said Iqbal optimistis partainya bisa bersaing di Pemilu 2024 dengan modal konstituen yang ia klaim mencapai 10 juta orang.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal percaya diri Partai Buruh kini telah memiliki kekuatan baru untuk bersaing di Pemilu 2024.

Pernyataan itu disampaikan Iqbal usai terpilih jadi Presiden Partai Buruh Periode 2021-2026 hasil Kongres keempat yang digelar pada 4-5 Oktober 2021. Iqbal yakin sebab Partai Buruh kini didukung oleh 11 elemen organisasi sipil, terutama dari kelas pekerja dengan sekitar 10 juta konstituen.

"Basis konstituen kita kan jelas, kelas pekerja termasuk petani kan ada hampir 10 jutaan kan basis konstituen kita," kata Iqbal kepada awak media, Selasa (5/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut Partai Buruh kini juga telah dideklarasikan di total 34 provinsi, 409 kabupaten kota, dan sekitar 1.500 kecamatan. Dengan jumlah itu, ia menyebut Partai Buruh telah memenuhi 40 persyaratan administrasi sebelum diserahkan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dalam 1-2 pekan ke depan.

Saat ini, kata Iqbal, selain memenuhi syarat basis partai di daerah, pihaknya tengah mengurus akta notaris partai sebagai syarat administrasi lain di Kemenkumham.

"Kira-kira dalam waktu seminggu dua minggu ini, kita akan lapor ke Kemenkumham dan mudah-mudahan Kemenkumham bisa mengeluarkan kepengurusan yang baru," ucap Iqbal.

Dia meyakini Partai Buruh kini lahir dengan kekuatan berbeda. Ia menyebut, Partai Buruh bukan hanya didukung oleh kelas pekerja, namun juga telah mendapat dukungan dari elemen masyarakat sipil lain, seperti petani, nelayan, guru honorer, hingga organisasi gerakan perempuan.

Ia tak ingin partainya hanya bertumpu pada kekuatan buruh. Ia ingin belajar dari kegagalan partai buruh di beberapa kali pemilu sebelumnya, terutama pada 2004 dan 2009, saat gagal mendapat kursi di tingkat pusat atau DPR.

"Inilah yang membedakan partai buruh yang baru dengan yang lama. Yang lama hanya bertumpu pada satu konfederasi serikat buruh, yaitu SBSI yang waktu itu dipimpin oleh Bang Muchtar [Pakpahan]," kata dia.

(thr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER