Ahli Soroti Target Testing PPKM Jawa-Bali yang Terus Turun

CNN Indonesia
Selasa, 05 Okt 2021 16:08 WIB
Epidemiolog menyoroti target testing Covid-19 yang terus menurun selama PPKM Jawa-Bali di tengah potensi ancaman gelombang tiga Covid-19.
Petugas kesehatan melakukan tes usap antigen kepada pengendara saat operasi PPKM Mikro di Gerbang Keluar Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/6/2021). (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyoroti target testing alias pemeriksaan Covid-19 yang terus menurun selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

Kendati realisasi di lapangan secara nasional capaian testing cukup tinggi. Namun Dicky khawatir penurunan target testing harian pada masing-masing kabupaten/kota dapat membuat daerah tersebut lengah di tengah potensi ancaman gelombang tiga Covid-19 di Indonesia.

"Melihat target di Inmendagri itu sangat kecil dan itu sangat berbahaya. Karena testing kita saja belum ideal secara nasional, strategi 3T ini pondasi kita dalam mengendalikan pandemi," kata Dicky saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (5/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan target testing yang dimaksud Dicky adalah target yang tercantum dalam Inmendagri. Target tersebut diketahui mengalami penurunan setiap kebijakan PPKM terbaru dikeluarkan.

Misalnya, pada PPKM 21 September-4 Oktober lalu target testing di daerah yang melakukan PPKM sebanyak 31.189 orang yang diperiksa dalam sehari. Namun target itu mengalami penurunan dalam PPKM periode 5-18 Oktober dengan hanya 26.910 warga yang diperiksa dalam sehari.

"Target itu harus tetap tinggi ya, tetap 1:1.000 penduduk per minggunya dan itu per kabupaten/kota," kata dia.

Dicky melanjutkan, strategi testing meliputi dua aspek, yakni testing yang disesuaikan dengan skala populasi dan testing sesuai eskalasi pandemi. Ia menyebut aspek kedua belum terlaksana sepenuhnya oleh sejumlah pemerintah daerah terutama di level kabupaten/kota.

Selain itu, aktivitas tracing alias penelusuran kontak harus dilakukan semaksimal mungkin. Ia menyebut, tracing tak cukup 1:15, sebab dari 15 kontak yang diperiksa itu kemungkinan besar memiliki kontak erat lainnya yang sudah sewajar nya ikut diperiksa secara agresif.

"Jadi testing dan tracing ini modal kita ya, agar semakin kuat menghadapi potensi gelombang ketiga yang saya rasa bisa terjadi akibat akumulasi dari testing rendah dan relaksasi kebijakan yang terjadi akhir-akhir ini," ujar Dicky.

Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik saat melakukan Konfrensi Pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta mengenai data Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, Rabu (11/3).Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi. (CNN Indonesia/Nadhen Ivan)

Dihubungi terpisah, Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut, penurunan target testing itu disesuaikan dengan kondisi Covid-19 terkini masing-masing kabupaten/kota.

Nadia mengatakan jumlah target testing yang harus dicapai daerah itu juga telah dihitung berdasarkan jumlah kasus Covid-19 yang terjadi. Apabila kasus menurun, lanjut dia, maka jumlah warga yang menjadi kontak erat juga turun sehingga target jumlah testing diturunkan.

"Karena kasus positif yang turun ya, jadi kontak erat juga berkurang," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/10).

Kendati demikian, Nadia memastikan bahwa pemerintah terus berupaya menggenjot testing Covid-19 di Indonesia. Adapun capaian pemeriksaan Covid-19 terkini dihitung dari hasil pemeriksaan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) alias tes swab, tes cepat molekuler (TCM), dan rapid test antigen.

"Kita juga selalu katakan untuk terus meningkatkan tracing," kata dia.

Pemerintah kembali memperpanjang PPKM berbasis level di sejumlah daerah Jawa-Bali selama dua pekan ke depan. Tercatat sudah tidak ada daerah di Jawa-Bali yang menerapkan PPKM Level 4. Mayoritas daerah masih menerapkan PPKM Level 3, dan Kota Blitar menjadi satu-satunya daerah yang masuk level 1.

Dalam penerapan PPKM Jawa-Bali kali ini, sejumlah pelonggaran juga diberlakukan selain pembukaan tempat gym. Misalnya, kios makanan di bioskop dapat beroperasi kembali, hingga Bandara Internasional Ngurah Rai yang akan dibuka untuk turis asing pada 14 Oktober 2021.

(khr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER