Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) menyatakan belum akan bergabung dengan Partai Buruh pimpinan Said Iqbal karena ada problem internal di serikat buruh. Partai ini baru dideklarasikan untuk bersaing dalam Pemilu 2024.
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal KASBI Sunarno yang sekaligus membantah kabar mengenai KASBI telah bergabung dengan partai tersebut.
"[KASBI] belum bergabung dengan Partai Buruh, karena memang kemarin dan sekarang ini, beberapa media ini sudah muncul bahwa KASBI sebagai pendiri dan terlibat, padahal kita belum," kata Sunarno kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sunarno menyatakan bahwa KASBI memang memiliki niat untuk bergabung atau mendirikan partai buruh. Namun, ia menilai saat ini bukan waktu yang tepat karena masih ada persoalan di internal serikat buruh. Bukan hanya di KASBI, namun secara umum.
Sunarno mengakui bahwa KASBI memang sempat ditawari bergabung dengan Partai Buruh yang dideklarasikan Iqbal. Tawaran itu disampaikan sekitar 3-4 bulan lalu. Namun, rencananya, KASBI baru akan menentukan sikap dalam sidang dewan buruh nasional akhir Oktober mendatang.
Ia tak mengetahui rencana deklarasi Partai Buruh oleh Iqbal dimajukan, sehingga pihaknya dipastikan tak akan bergabung.
"Kalau itu dibangun untuk ke depan untuk persatuan alternatif yang sejatinya kita sepakat, kalau hanya sekadar itu 2024 ya kita belum bersepakat," kata Sunarno.
"Masih harus ada penataan dalam organisasi KASBI, baik di manajemen organisasi dan juga kaderisasinya," tambah dia.
Said Iqbal yang merupakan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) secara resmi terpilih menjadi Presiden Partai Buruh untuk periode 2021-2026. Ia menjadi calon tunggal dalam kongres partai tersebut, yang diklaim diikuti oleh empat konfederasi serikat buruh dan 50 serikat pekerja lain.
"Basis konstituen kita kan jelas, kelas pekerja termasuk petani kan ada hampir 10 jutaan kan basis konstituen kita," kata Iqbal kepada awak media, Selasa (5/10).