Sebuah video menampilkan Ketua DPP PAN Bidang Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan (POK) Ahmad Mumtaz Rais viral di media sosial. Putra Amien Rais itu meminta dukungan kepada Pondok Pesantren Ora Aji pimpinan pendakwah Gus Miftah.
Dalam video berdurasi satu menit itu Mumtaz yang menyebut dirinya Bang Jago, menyampaikan selamat hari jadi ke-9 kepada Ponpes Ora Aji. Dia menyatakan akan memberikan sumbangan senilai Rp100 juta kepada para jemaah ponpes, yakni Kintiliyah.
"Bang Jago langsung aksi bukan teori, menyumbang uang tunai sebesar Rp100 juta rupiah untuk semua Kintiliyah," kata Mumtaz dalam video tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putra Amien Rais itu lantas mengutarakan niatnya untuk meminta dukungan dari jemaah Kintiliyah di Pemilu 2024. Dia pun mengancam akan menyetop sumbangannya manakala para jemaah tak memilihnya di Pemilu 2024.
"Gus, ingat Pemilu 2024, jangan jual DPR RI dari partai lain. Tunggal Mumtaz Rais. Jangan Kamto, jangan Kamta, jangan Mbah Badri, jangan Gandong, jangan yang lain-lain. Kalau enggak saya setop sumbangan ke Ponpes Ora Aji. I Love you full, full, Gusku," tutup Mumtaz.
Sementara Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, selaku Pengasuh Ponpes Ora Aji, enggan berpolemik dengan pesan Mumtaz tersebut. Dia menegaskan bahwa ponpesnya sedari awal memang tak pernah mengemis sumbangan, apalagi jika harus dipersyaratkan mendukung suatu pihak tertentu.
"Yang perlu dicatat pertama Ora Aji tidak ada donatur tetap, karena sifatnya yayasan orang ngasih santri ya silakan saja. Tapi enggak ada kemudian dari orang yang kemudian nitip itu pakai syarat macam-macam," kata Gus Miftah saat dihubungi, Selasa (5/10).
"Kalau dia mau nyumbang orang ulang tahun ya silakan saja, siapa pun boleh. Tapi bukan donasi, namanya donasi itu kan donasi ke pondok kita enggak ada donatur (tetap). Kalau dia ngasih ulang tahun ngasih nyumbang tapi pakai ngancam-ngancam itu ya, biarin saja," sambung pendakwah nyentrik ini.
Pada dasarnya, kata dia, Ponpes Ora Aji juga tak pernah menolak sumbangan pihak luar. Selama ini tanpa diminta sudah banyak donatur yang mengikhlaskan hartanya untuk para santri dan itu pun tanpa syarat.
"Tapi kalau katakanlah secara politik harus memilih seseorang, atau saya nyumbang kalau milih siapa gitu, bahasanya gini, Ora Aji ora didol," tegasnya.
Gus Miftah turut memastikan video Mumtaz dibuat tanpa persetujuan apapun dari pihak ponpes. Tapi, Ora Aji juga tidak mau ambil pusing terkait urusan ini.
"Kan kita enggak ada urusan orang yang bikin bukan kita. Biarkan masyarakat yang menilai. Jemaah yang menilai. Mosok kelase Ora Aji silau dengan uang Rp100 juta kan ya ora lucu to. Wong kita dengan 300 santri lebih semuanya gratis makan, minum, belajar di pondok. Kalian bisa ngitung berapa pengeluaran per bulan to," kata Gus Miftah.
CNNIndonesia.com, telah menghubungi Mumtaz lewat pesan WhatsApp, sambungan telepon, maupun akun Instagram pribadinya guna memastikan viral video tersebut. Namun, hingga berita ini ditulis, yang bersangkutan belum merespons.
Dalam video tersebut, Mumtaz mengenakan pakaian seragam partainya, PAN. Di partai yang didirikan ayahnya itu, Mumtaz menjabat sebagai Ketua DPP PAN Bidang Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan (POK).
Di parlemen, Mumtaz terakhir menjadi anggota Komisi VI yang membidangi perdagangan, perindustrian, dan BUMN.
(kum/thr/pmg)