Coast Guard China Kawal Kapal Riset di Laut Natuna Utara

CNN Indonesia
Rabu, 06 Okt 2021 09:22 WIB
Ilustrasi. Kapal coast guard China saat di Natuna Utara, 11 Januari 2020. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Masuknya kapal riset milik pemerintah China, Hai Yang Di zhi 10, ke Laut Natuna Utara ternyata tak sendirian. Peneliti dari Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) Imam Prakoso mengatakan pihaknya melihat masuknya kapal riset itu pun dikawal Coast Guard China.

Kapal riset itu diketahui kembali masuk ke perairan Natuna Utara setelah sempat keluar pada akhir September lalu.

"Terpantau dari informasi AIS, posisi kapal pada 05 Oktober 2021 pukul 07:26 WIB berada pada koordinat 109.3417, 6.4383 dengan kecepatan 9 knot dengan lintasan mondar-mandir dengan pola grid (kotak-kotak)," kata Imam kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/10).

Imam menduga, pergerakan kapal tersebut yang sempat keluar dari Laut Natuna Utara dilakukan untuk mengisi perbekalan di gugusan Pulau Karang yang dikuasai Tiongkok di Laut China Selatan. Sama seperti sebelumnya, menurutnya, kedatangan kapal tersebut kembali ke wilayah Laut Natuna Utara adalah untuk melakukan kegiatan riset.

"Masih dengan pengawalan coast guard dengan perbekalan penuh terisi kembali, paling tidak sebulan lagi masih akan berada di Laut Natuna," kata Imam. 

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah bersikap jelas soal aktivitas kapal riset China itu lantaran aktivitas riset kapal asing di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia merupakan tindakan ilegal apabila dilakukan tanpa izin dari pemerintah RI.

Ia mengatakan aktivitas kapal itu melanggar hak berdaulat terhadap kegiatan eksplorasi dan eksploitasi SDA seperti yang diatur dalam hukum internasional yaitu UNCLOS 1982 Pasal 56 ayat 1, Pasal 240, 244 dan 246, dan Undang-Undang No. 5 1983 Pasal 7 yang mengatur tentang kegiatan penelitian ilmiah di ZEE.

"Apabila aktivitas tersebut ilegal, maka pemerintah berhak mengusir kapal tersebut keluar ZEE Indonesia," katanya.

Diketahui, kapal Yang sama terdeteksi berada di Laut Natuna Utara sejak akhir Agustus lalu. Dari pola pergerakannya, kapal itu diduga tengah melakukan riset.

"Mulai pada tanggal 31 Agustus, Tiongkok mengirimkan kapal Hai Yang Di Zhi 10, itu mulai melakukan riset di Natuna Utara. Lumayan lama juga hingga terakhir kapal riset itu meninggalkan Laut Natuna Utara itu tanggal 29 September," kata Imam akhir September lalu.

Momen keberadaan kapal riset China di Natuna Utara pada September lalu dikawal kapal Coast Guard negara itu dengan nomor lambung CCG 4303. Atas terdeteksinya kapal asing tersebut, kata dia, TNI lalu mengirimkan KRI Bontang untuk melakukan bayang-bayang selama dua hari pada 15 dan 16 September.

Ia mengatakan KRI Bontang bukan tipe kapal patroli, namun merupakan kapal tanker yang bertugas menyalurkan pasokan bagi kapal-kapal patroli yang berada di tengah laut.

"Langkah ini menurut kami yang moderat dari TNI, memang betul-betul moderat, karena tidak kirim kapal frigate atau corvette yang lebih khusus untuk patroli," katanya.

Atas masuknya kapal riset China pada September lalu, TNI AL menyatakan tak ada aturan yang mengatur bahwa harus kapal frigate atau corvette yang melakukan pengawasan.

"Terhadap jenis kapal riset China yang dimaksud, tidak ada protap yang menyebutkan harus di-intercept atau dibayang-bayangi oleh frigate atau corvette, akan tetapi kapal perang (warship) atau KRI, apapun jenisnya. Hal ini tertuang dalam dalam article 29 Unclos 82," tutur Laode kepada CNNIndonesia.com, Senin (4/10).

"Jadi tidak ada ketentuan harus corvette atau frigate dalam menghadapi kapal riset China tersebut," imbuhnya.

Untuk perkembangan masuknya kembali kapal riset China dikawal Coast Guard ke Natuna Utara itu, CNNIndonesia.com belum mendapatkan konfirmasi lagi dari TNI AL.

Sementara itu, Juru Bicara Menlu, Teuku Faizasyah, mengatakan setiap kapal asing boleh melintas di laut lepas seperti dalam Konvensi PBB soal Hukum Laut (UNCLOS), terkait keberadaan kapal riset China di Laut Natuna Utara.

"Kalau di laut lepas boleh melintas berdasarkan UNCLOS," tulis Faizasyah melalui pesan singkat yang diterima, Selasa.

Dan belum ada jawaban dari Faizasyah terkait kapal riset China dikawal Coast Guard yang berkegiatan di Natuna Utara, bukan hanya melintas.

(yoa/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK