PTM SD di Bantul Disetop Usai Ortu Positif Antar Anak Sekolah

CNN Indonesia
Rabu, 06 Okt 2021 13:10 WIB
Ilustrasi pelaksanaan PTM terbatas di sekolah. (AP/Dita Alangkara)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Kelas atau pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas Sekolah Dasar Bantul Timur, Trirenggo, Bantul, DIY, terpaksa dihentikan selama sepekan.

Kadisdikpora Kabupaten Bantul Isdarmoko menjelaskan keputusan itu diambil usai pihaknya menerima laporan dari Dinas Kesehatan Bantul bahwa ada wali murid salah seorang siswa kelas I di SD Bantul Timur yang terpapar Covid-19, Jumat (1/10) lalu.

"Dinas kesehatan dapat laporan dari puskesmas, mengatakan ada bapak ibu yang positif (Covid-19), tapi anaknya diantar ke sekolah, di SD itu," kata Isdarmoko saat dihubungi, Rabu (6/10).

"Hari Jumat itu juga masih sempat mengantar ke sekolah," sambung dia.

Oleh karena itu, sambungnya, PTM terbatas di SD Bantul Timur itu disetop sementara selama sepekan, 4-9 September 2021.

Disdikpora lantas mengkroscek laporan tersebut ke pihak sekolah dan didapati bahwa benar anak orangtua terkonfirmasi Covid-19 tersebut telah mengikuti kegiatan PTM terbatas.

"Si anak setelah diperiksa juga positif Covid-19," lanjut Isdarmoko.

Menindaklanjuti hasil pemeriksaan tersebut, Disdikpora mengambil langkah tegas dengan memberhentikan kelas tatap muka di SD Bantul Timur dan mengalihkan ke pembelajaran jarak jauh (PJJ) sementara waktu.

Para siswa dan guru berjumlah 14 orang yang masuk dalam daftar pemilik riwayat kontak erat para pasien akhirnya juga diperiksa melalui tes antigen.

"Diswab dua kali, tapi hasilnya belum diketahui. Kalau negatif semua ya besok Senin boleh lagi buka (PTM). Tapi kalau ada yang positif, ya tracing-nya lebih luas lagi," paparnya.

Kata Isdarmoko, tidak menutup peluang bagi Disdikpora untuk memperpanjang masa penutupan SD Bantul Timur manakala ditemukan pasien tambahan usai tracing dilaksanakan.

Ia pun menggarisbawahi bahwa kemunculan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah ini bukan karena PTM yang diklaimnya sudah menyesuaikan protokol kesehatan secara ketat. Melainkan keteledoran dari orangtua siswa.

Buntut dari peristiwa ini, Isdarmoko mengeluarkan surat edaran yang dibagikan kepada seluruh kepala SD dan SMP di Bantul. Isinya, meminta PTM terbatas segera dihentikan jika ada laporan soal wali murid atau siswa mengalami gejala mirip terinfeksi Covid-19.

"Kepala sekolah membuat edaran ke orangtua, apabila dalam keluarga ada yang bergejala, wajib untuk menghentikan PTM dan lanjut PJJ," imbuhnya.

Isdarmoko menyebut ada 365 satuan pendidikan di bawah kewenangan Pemerintah Kabupaten Bantul yang telah menggelar PTM terbatas. Dia mengklaim kasus penularan Covid-19 belum dilaporkan muncul di sekolah lainnya selain SD Bantul Timur.

"Mudah-mudahan tidak ada lagi," katanya.

(kum/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK