INDEF Sebut Komcad Sebagai Solusi Hemat Anggaran Pertahanan

Kemenhan | CNN Indonesia
Kamis, 07 Okt 2021 09:33 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) bersama Presiden Joko Widodo. Komcad dinilai dapat mengefisiensikan anggaran, karena hingga saat ini, belanja pegawai menjadi salah satu pengeluaran terbesar Kementerian Pertahanan. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Andry Satrio Nugroho menilai bahwa Komponen Cadangan atau Komcad TNI dapat mengefisienkan anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan), khususnya sumber daya manusia (SDM).

Andry mengatakan, belanja pegawai menjadi salah satu pengeluaran terbesar Kemenhan hingga saat ini. Komcad merupakan program sukarela yang merujuk Undang-undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN).

"Untuk komcad sendiri, kalau kita lihat, memang sangat potensial (mengefisiensi anggaran pertahanan) apalagi kalau kita berbicara masalah ZGP (zero growth personnel), di mana tidak ada penambahan personel baru seiring dengan kebutuhan pertahanan hari ini," ujar Andry saat dihubungi, Rabu (6/10).

Sementara dari segi anggaran Kemhan, kata Andry, setengah dari anggaran tersebut digunakan untuk belanja personel. Karena itu, komcad bisa menjadi salah satu alternatif solusi untuk menghemat anggaran.

Data menunjukkan, alokasi belanja pegawai Kemenhan hampir selalu menjadi yang tertinggi dibandingkan pos lain. Misalnya pada 2016, dari total anggaran belanja pegawai sendiri mencapai 39,99 persen, diikuti belanja modal 30,8 persen, dan belanja barang sebesar 27,3 persen.

Menurut Andry, dengan memanfaatkan komcad untuk menekan belanja pegawai, anggaran dapat dialihkan untuk porsi nonpersonel yang ke depannya dinilai lebih penting, seperti infrastruktur dan teknologi.

"Tentu adanya efisiensi dari belanja pertahanan tersebut, terlebih kalau ada solusi alternatif seperti komcad, saya rasa, efisiensi dari anggaran tersebut bisa dikejar sehingga efektivitas dari penggunaan anggaran tersebut bisa lebih maksimal," katanya.

Sebelumnya, pemerintah telah mengadakan perekrutan warga sipil berusia 18-35 tahun untuk menjadi komcad. Hampir 10 ribu orang mendaftar diklat komcad gelombang pertama. Setelah seleksi, Kementerian Pertahanan memutuskan untuk merekrut 2.500 orang di antaranya.

Para peserta tersebut dilantik oleh Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Kamis (7/10) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

Saat ini, baru TNI Angkatan Darat yang membuka pelatihan Komcad. Anggota Komcad berada di bawah kendali panglima TNI. Mereka hanya bisa dimobilisasi oleh presiden dengan persetujuan DPR.

(rea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK