PAN Buka Suara Soal Isu Anies Diganjal Pilgub 2024

CNN Indonesia
Senin, 11 Okt 2021 08:34 WIB
Penasihat Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta mengkritik balik politikus PDIP Prasetio Edi Marsudi yang menuding Anies membuat kesan seolah diganjal oleh pemerintah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penasihat Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mengatakan tidak ada diskusi soal Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta dalam forum Workshop Nasional PAN awal pekan lalu, yang mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebagai pembicara.

"Kebetulan saya yang jadi moderatornya, jadi tahu persis apa yang kami bicarakan. Selama sesi, tidak ada sedikitpun kami menyinggung soal Pilgub, apalagi keluar statement dari Pak Anies yang mengaitkan Pilgub 2024 adalah usaha mengganjal dia. Tidak ada," kata Zita dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (11/10).

Zita meminta pihak yang menuding bahwa Anies pernah menghubungkan Pilgub 2024 sebagai upaya mengganjal karier politiknya, agar menonton video Workshop PAN di YouTube secara utuh. Dengan itu, kata dia, dapat dilihat secara jelas isi sekaligus hal-hal apa saja yang dibahas dalam dialog tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tunjukkan dimana Gubernur Anies mengesankan seperti itu di videonya. Kalau ada pihak yang menafsirkan secara bebas saat acara Bimtek PAN, itu ya salah banget," katanya.

Sebelumnya, lewat keterangan tertulis, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Anies berhenti berbohong dengan seakan Pemerintah Pusat sengaja memundurkan Pemilihan Gubernur sampai 2024.

Pras mengatakan, pelaksanaan Pilgub diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 yang disahkan setahun sebelum Anies menjadi Gubernur.

"Undang-undang ini dibuat sebelum Anies terpilih menjadi Gubernur DKI. Jangan membuat seakan-akan Pemerintah Pusat mengundurkan Pilgub DKI untuk mengganjal ambisi politik Anies," kata Politisi PDI Perjuangan ini.

Dalam keterangan tertulisnya, dijelaskan bahwa pernyataan Pras tersebut terkait dengan pernyataan Anies ketika menjadi pembicara di acara PAN di Bali.

Selain itu, juga dicantumkan pendapat loyalis Anies, Geisz Chalifah, yang pernah menyebut ada penjegalan terhadap Anies Baswedan, menjelang Pemilu 2024.

Sementara itu, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di acara PAN itu, pernyataan Anies yang sempat menyinggung soal tidak ada Pilgub di 2022, awalnya bermula dari pertanyaan Zita.

"Pembangunan di Jakarta sangat bagus. Sudah banyak yang dilakukan. Dibalik prestasi Pak Anies banyak kritikan keras yang datang. Nah, kita ingin tahu, artinya ada beberapa pihak yang tidak puas. Bagaimana bapak memandang itu?" tanya Zita.

Anies lalu menjawab bahwa selama memimpin Jakarta, pihaknya tidak pernah melakukan survei. Ia menyebut 23 janji telah dirumuskan dalam rencana kerja. Alih-alih mengecek soal kepuasan publik, ia mengaku lebih memilih melakukan pengecekan dalam eksekusi program.

Ia juga menyatakan dalam 3-4 tahun kepemimpinannya, pemerintah berusaha menghadirkan program kesetaraan, keadilan hingga kebersamaan.

"Jadi, di Jakarta selama 3-4 tahun, semua saya konsentrasikan pada itu. Dulu rencananya, nanti tahun terakhir baru mulai kampanye. Ternyata enggak ada pilkada tahun depan, enggak ada pilkada. Jadi ya sudah kita kerja terus aja, gitu kan, enggak ada kampanye tahun depan," ujar Anies

"Kan programnya gini, tiga tahun pertama kerja eksposur besar, tahun keempat mulai mendekati, maka dari itu ada survei dan lain-lain. Baru masuk tahun keempat dan tahun kelima persiapan untuk pilkada. Kalau pilkadanya enggak ada, ya sudah kita terusin aja kerja sampai akhir," ucapnya menambahkan.

(yoa/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER