
Kadensus 88 Ungkap Cerita di Balik Penemuan Bom di Ciremai

Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Irjen Martinus Hukom menceritakan upayanya menemukan 35 kilogram (kg) bahan peledak berjenis TATP (triacetone Triperoxide) di Gunung Ciremai, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Diketahui, bom yang dijuluki 'Mother of Satan' itu merupakan milik dari terpidana terorisme dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Imam Mulyana yang ditangkap pada 2017 lalu.
Hukom mengatakan, bom itu tak langsung ditemukan usai Densus menangkap Imam. Butuh waktu hingga Imam mau bicara tentang bom yang masih disimpannya.
"Pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh Densus 88 dan inilah yang membuahkan hasil. Sehingga, orang ini si saudara Imam ini, saudara kita ini, si Imam Mulyana ini dia membuka itu semua ketika dia sadar," kata Hukom dalam wawancara dengan program Blak-blakan detikcom sebagaimana dikutip, Senin (11/10).
Hukom menjelaskan bahwa Densus 88 memiliki dua pendekatan kepada terduga teroris. Pertama, secara keras atau hard approach yang menitikberatkan pada penegakkan hukum.
Kedua, secara lunak atau soft approach. Cara ini dilakukan dengan dialog intensif guna mengubah cara berpikir terduga teroris.
"Ini orang (Imam) karena Amir JAD, begitu sangat kental dan keras sekali ideologinya," jelasnya.
Setiap pekan, Hukom mengisahkan bahwa penyidik Densus menjalin komunikasi secara intens dengan Imam di ruang tahanan BNPT, Bogor. Tak hanya itu, pihak keluarga juga didekati oleh tim Densus.
"Kuncinya di sini adalah komunikasi, bukan digebukin," tambahnya.
Setelah komunikasi panjang terjalin, Hukom mengatakan bahwa Imam tiba-tiba ingin bertemu dengan pimpinan Densus 88 untuk memberitahukan terkait keberadaan 35 kg bom tersebut.
Kala itu, Imam hanya mengatakan terdapat 35 kg bahan peledak yang disimpan di Gunung Ciremai. Dia menyimpan di sana karena pertimbangan suhu udara agar bahan peledak bisa bertahan lebih lama.
"Dia mengalami suatu konflik batin. Kalau dia tidak membuka ini kepada polisi, ini akan berdampak kepada dia kalau dua orang temannya ini keluar lalu mengambil barang itu dan melakukan kekerasan lagi," jelasnya.
Baca selengkapnya di sini.
(mjo/bmw/bmw)[Gambas:Video CNN]