Respons Survei, Ketua PWNU Jatim Siap Dicalonkan di Muktamar

CNN Indonesia
Senin, 11 Okt 2021 14:44 WIB
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar. (CNN Indonesia/Farid Miftah)
Surabaya, CNN Indonesia --

Jelang muktamar Nahdlatul Ulama (NU) yang bakal digelar di Lampung pada 23-25 Desember 2021 mendatang sejumlah nama pun mencuat untuk bertarung dalam pemilihan ketua umum pengurus besar yang ditentukan lewat mekanisme pemungutan suara alias voting.

Dalam salah satu survei, termasuk Ketum petahana PBNU Said Aqil Siradj, muncul pula sejumlah nama kiai lain yang dijagokan akan menjadi pemimpin Tanfidziyah ormas Islam itu berikutnya. Salah satunya--dan yang paling tertinggi dalam survei--adalah Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Marzuki Mustamar.

Merespons temuan survei yang digelar Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Marzuki menyatakan dirinya dalam status akan siap untuk dicalonkan bila memang ada kehendak atau perintah dari masyayikh.

"Kalau masyayikh menghendaki saya jadi ketua ranting saya siap, masyayikh menghendaki jadi ketua TPQ saya siap, masyayikh menghendaki saya 'Marzuki sampean istirahat' ngajar pondok yang serius untuk mengkader para ulama saya juga siap.Ssaya sebagai kader NU senantiasa siap kalau memang itu [mencalonkan Ketum PBNU] diinginkan masyayikh," kata Marzuki kepada CNNIndonesia.com, Senin (11/10).

Tak hanya siap menjadi Ketum PBNU, sebagai warga nahdliyin, Marzuki mengaku dirinya juga bersedia ditempatkan di manapun dan level apapun. Entah itu diposisi organisasi NU level daerah, di badan otonom (banom) hingga lembaga pendidikannya termasuk pesantren.

"Mau di level ranting, cabang, kecamatan, yang penting kami itu khidmah, khidmah, dan khidmah itu saja," ucap dia.

Sebab baginya, segala hal yang diputuskan para masyayikh dan kiai-kiai telah berdasarkan pertimbangan yang sangat matang. Ia yakin para kiai punya indikator penilaian dan segala sesuatunya pasti bertujuan untuk kebaikan NU.

"Kiai-kiai pasti menimbang itu. Saya yakin kiai-kiai nggak akan mengecewakan warga NU, dan juga nggak akan membuat keputusan yang bisa membuat NU menjadi gonjang-ganjing," ucap dia.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Kota Malang ini ada kriteria yang wajib dipenuhi calon Ketum PBNU. Sosok yang bersangkutan harus memiliki kapasitas, jam terbang, dan kemampuan memimpin organisasi yang cukup.

"Di samping diangkat [kader] NU, punya kapasitas yang cukup, punya jam terbang, mengerti organisasi yang cukup, kemudian apalagi mereka yang terpilih itu punya pengalaman teritorial kayak Gus Dur [Abdurrahman Wahid], Kiai Hasyim Muzadi. Sebelum ke PB, pernah jadi ketua cabang, pernah jadi ketua wilayah dan segala macamnya," ucapnya.

"Nah kayak yang begitu kalau akhirnya jadi mungkin lebih baik dari pada yang belum punya jam terbang cukup, atau punya jam terbang mungkin kurang punya pengalaman teritorial, karena punya pengalaman kantor yang cuma lima meter, itu jauh beda dengan pengalaman yang mulai Papua sampai Aceh sudah diterjuni semua," lanjutnya.

Kendati demikian, menurut Marzuki siapapun yang merasa dirinya merupakan Kader NU, berhak menyuarakan aspirasinya dan meramaikan ajang muktamar pada 23-25 Desember mendatang di Lampung.

"Menurut kami siapapun yang merasa NU boleh menyuarakan aspirasinya, boleh ramai-ramai ikut bergembira dengan adanya gawe muktamar itu. Ikut selametan. Menurut kami, nggak perlu mereka dilarang, biar aja mereka ikut bersuara," ucapnya.

Sebelumnya, dalam survei Indostrategic, Ketua Pengurus Wilaya Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Marzuki Mustamar mendapatkan dukungan tertinggi sekitar 24,7 persen. Posisi kedua diduduki Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Hasan Mutawakkil Alallah dengan raihan 22,2 persen. Dalam survei itu, Said Aqil selaku petahana duduk di urutan ketiga dengan 14,8 persen.

Nama berikutnya dalam bursa Ketum PBNU versi survei Indostrategic adalah tokoh kiai muda KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha. Ulama yang juga naik daun di media sosial itu memperoleh 12,4 persen suara dukungan. Ada juga nama Katib Aam PBNU sekaligus kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Yahya Cholil Staquf dengan raihan 3,7 persen dukungan.

(frd/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK