Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas ditunda di SMAN 6 dan 7 Kota Bogor imbas peristiwa penusukan yang menewaskan seorang siswa.
Dedi mengatakan PTM baru bakal dilangsungkan pada dua pekan mendatang. Semula PTM di Kota Bogor berlangsung serentak pada Senin (11/10), namun khusus dua sekolah menengah atas ini, PTM baru akan dilangsungkan Senin (25/11) mendatang.
"Karena kejadian itu dikhawatirkan terjadi pemahaman atau gesekan antarsekolah, maka PTM di SMAN 6 dan SMAN 7 ditunda dua pekan untuk membangun atmosfir belajar yang lebih kondusif," kata Dedi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (12/11).
Sebelumnya seorang siswa SMAN 7 Bogor tewas karena ditusuk. Dedi mengatakan peristiwa penusukan hingga menewaskan seorang siswa tersebut bukan karena kegiatan PTM. Sebabnya, PTM di Kota Bogor baru dimulai pada pekan ini.
Sementara penusukan yang melibatkan tiga siswa SMAN 6 dan 7 Bogor diketahui terjadi pada Rabu (6/10) malam.
"Bukan PTM yang menjadi akar masalahnya, bukan karena PTM terus siswa saling tusuk dan tawuran, itu kan kejadiannya sebelum PTM," kata Dedi.
Tapi, sambungnya, demi menjaga situasi kondusif karena khawatir ada gesekan antarsekolah imbas penusukan tersebut maka PTM diputuskan ditunda sementara.
Sebelumnya dalam perkara ini, polisi menangkap dua orang tersangka berinisial RA (18) dan ML (17) yang diduga merupakan pelaku pembunuhan pelajar SMAN 7 Bogor. Dugaan awal, motif penusukan karena dendam antarkelompok pada korban.
Atas perbuatan pembunuhan itu, tersangka dijerat Pasal 76 C jo Pasal 80 ayat (1), (3) UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.