Polisi Tangkap 32 Karyawan Penagih Pinjol di Tangerang

CNN Indonesia
Kamis, 14 Okt 2021 14:32 WIB
Polda Metro Jaya kembali menggerebek sebuah ruko di Green Lake City, Tangerang, yang menjadi kantor penagihan pinjol dari PT Indo Tekno Nusantara.
Polres Metro Jakarta Pusat menggerebek kantor pinjol ilegal di sebuah ruko daerah Jakarta Barat, Rabu (13/10). (Foto: Arsip Istimewa)
Tangerang, CNN Indonesia --

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya kembali menggerebek sebuah ruko di Green Lake City, Tangerang. Lokasi itu adalah kantor penagihan pinjaman online (pinjol) dari PT Indo Tekno Nusantara, Kamis (14/10).

"Ada 32 orang diamankan di lokasi akan dilakukan police line, akan didalami semuanya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di lokasi, Kamis (14/10).

Yusri menyampaikan perusahaan penagih utang ini telah beroperasi sejak 2018. Perusahaan ini melakukan penagihan terhadap para peminjam di 13 aplikasi pinjol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada 13 aplikasi yang digunakan PT ini, 3 legal dan 10 ilegal," ucap Yusri.

Yusri menuturkan karyawan di perusahaan penagih pinjol ini memiliki tugas mulai dari tim analisis, marketing hingga kolektor.

Dalam melakukan penagihan, kata Yusri, karyawan perusahaan tersebut melakukannya dengan dua cara.

"Ada dua jenis penagihan, ada yang langsung dengan pengancaman, kedua melakukan penagihan melalui medsos atau telepon, di medsos kami temukan ancaman," tutur Yusri.

Diketahui, Polres Metro Jakarta Pusat menggerebek sebuah ruko di Jakarta Barat yang dijadikan sebagai kantor pinjol ilegal pada Rabu (13/10).

Dalam penggerebekan itu, polisi turut menangkap 56 karyawan yang bekerja di bagian penawaran hingga penagihan.

Presiden Joko Widodo menyoroti khusus kasus pinjol. Lewat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jokowi menilai pinjol telah banyak merugikan masyarakat, terlebih di tengah pandemi Covid-19.

"Kejahatan pinjol ilegal sangat merugikan masyarakat sehingga diperlukan langkah penanganan khusus. Lakukan upaya pemberantasan dengan strategi preemtif, preventif maupun represif," kata Listyo dalam keterangannya, Selasa (12/10).

(dis/ekm/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER