DPP PDIP Ungkap Alasan Pemanggilan Barisan 'Celeng'

CNN Indonesia
Jumat, 15 Okt 2021 18:45 WIB
Ketua DPP PDIP menyatakan memanggil Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia yang juga kader parpolnya sebagai mekanisme internal untuk meluruskan mandat kongres.
Ilustrasi. Ketua DPP PDIP menyatakan memanggil Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia yang juga kader parpolnya sebagai mekanisme internal untuk meluruskan mandat kongres. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, mengungkapkan alasan pihaknya memanggil Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Purworejo yang merupakan kader PDIP, Albertus Sumbogo, ke Jakarta pada hari ini, Jumat (15/10).

Ia menyatakan pemanggilan itu merupakan mekanisme internal partai, karena Kongres V PDIP telah memberikan mandat kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk memutuskan pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang akan diusung pada Pilpres 2024.

"Itu dilakukan sebagai bagian dari mekanisme internal partai. Sebab hasil Kongres Partai mengamanatkan soal calon presiden-cawapres diputuskan sepenuhnya oleh Megawati," kata Komarudin kepada wartawan, Jumat (15/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menerangkan, Albertus dipanggil untuk memberikan klarifikasi tentang langkah sejumlah pengurus PDIP di Jawa Tengah mendeklarasikan kelompok relawan pendukung Ganjar Pranowo.

Komarudin menegaskan bahwa kader PDIP sudah diinstruksikan sejak awal untuk tidak terlibat dalam deklarasi-deklarasi kelompok relawan capres-cawapres sebelum keputusan resmi dari Megawati.

"Ketentuan ini berlaku untuk seluruh kader partai. DPP PDIP dalam rangka menegakkan disiplin Partai akan memanggil anggota dan kader Partai yang melakukan deklarasi capres dan cawapres sebelum pengumuman resmi Partai," ujarnya.

Lebih lanjut, Komaruddin mengatakan semua kader dan pengurus terikat mutlak dengan keputusan Kongres V PDIP yang menyerahkan mandat penentuan capres-cawapres kepada Megawati.

Dia pun menyampaikan, DPP PDIP sudah berkali-kali meminta kader, termasuk kepada publik, untuk bersabar menunggu keputusan Megawati karena keputusan mengenai capres-cawapres memerlukan proses kontemplasi. Oleh karena itu, pihaknya akan mendisplinkan kader yang tidak melaksanakan aturan.

"Berdemokrasi itu dengan ketaatan terhadap konstitusi, pranata demokrasi dan kultur demokrasi yang dibangun. Partai sungguh-sungguh menyiapkan calon pemimpin dan segala sesuatunya dilakukan dengan kalkulasi yang matang," ucap Komarudin.

"Bagi anggota Partai yang tidak sabar dan bertindak diluar koridor mekanisme yang ada, tentu saja disiplin akan ditegakkan," imbuhnya.

Untuk diketahui, situasi internal PDIP bergolak di Jawa Tengah setelah sejumlah kader mendeklarasikan DPC SGI Kabupaten Purworejo pada 25 September 2021. Deklarasi ini dilakukan untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi calon presiden (capres) di Pilres 2024.

Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto alias Pacul menyebut oknum kader PDIP yang mendeklarasikan capres mendahului arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah keluar dari barisan.

"Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng, itu namanya celeng. Jadi apapun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng," ujarnya di Sukoharjo, Sabtu (9/10).

Setelah istilah celeng viral, SGI Kabupaten Purworejo membuat logo bertuliskan Barisan Celeng Berjuang. Logo tersebut berbentuk kepala celeng dengan taring panjang berwarna putih. Salah satu penggerak SGI Kabupaten Purworejo sekaligus kader PDIP, Eko Lephex, mengaku hanya membuat bagian tulisan dari logo tersebut. Sementara bagian gambar, diambil dengan melakukan penelusuran di Google.

"Itu gambar bukan saya yang buat, kalau tulisan Barisan Celeng Berjuang saya yang buat. Gambar dari google-logo," kata Eko kepada CNNIndonesia.com, Selasa (12/10).

(mts/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER