JK Kritik Yaqut: Semua Ormas Agama Dinaungi, Bukan Hanya NU

CNN Indonesia
Senin, 25 Okt 2021 13:29 WIB
Jusuf Kalla mengomentari pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas. Menurutnya, semua organisasi keagamaan dinaungi Kemenag, bukan hanya NU.
Jusuf Kalla mengomentari pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas soal Kemenag hadiah untuk NU. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
Medan, CNN Indonesia --

Mantan Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla mengkritik pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut Kementerian Agama (Kemenag) hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU).

"Itu bukan hadiah, itu adalah keharusan. Karena kita negeri ini berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa," kata Jusuf Kalla saat berkunjung ke Medan, Senin (25/10).

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menyebutkan semua agama sangat penting. Tak hanya itu, semua agama dinaungi oleh Pemerintah lewat Kementerian Agama RI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga semua agama sangat penting untuk diayomi. Jadi bukan hanya untuk NU, tapi semua agama, semua organisasi keagamaan dinaungi pemerintah lewat Kementerian Agama," ujarnya.

Pernyataan Menag Yaqut soal Kemenag merupakan hadiah khusus dari negara untuk NU menuai kontroversi.

Pernyataan itu disampaikan Yaqut dalam acara webinar bertajuk Santri Membangun Negeri dalam Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya, dan Revolusi Teknologi yang ditayangkan di kanal YouTube TVNU, Rabu (20/10).

Dalam acara itu, Yaqut menceritakan perbincangannya dengan sejumlah staf Kemenag tentang tagline Kemenag "Ikhlas Beramal". Perbincangan itu pun berujung pada perdebatan asal-usul Kemenag.

Saat itu, salah satu staf Menag berpendapat bahwa Kemenag merupakan hadiah dari negara untuk Umat Islam di Indonesia. Yaqut pun menepis hal itu.

"Saya bilang bukan. Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, spesifik NU. Jadi wajar kalo sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag untuk NU," ucap Menag.

Belakangan Yaqut mengklarifikasi bahwa pernyataannya itu untuk internal keluarga besar NU itu. Dia hanya ingin memotivasi para santri dan pesantren.

Ia pun menyayangkan pernyataan tersebut menjadi konsumsi publik sehingga menimbulkan polemik di masyarakat.

"Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal," tambahnya.

(fnr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER