Pemda Yogya Usul Pusat Hapus Libur Natal dan Tahun Baru

CNN Indonesia
Senin, 25 Okt 2021 19:24 WIB
Pemda DI Yogyakarta mengatakan peniadaan libur Natal dan Tahun Baru 2022 akan mencegah masyarakat berpergian di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Pemda DI Yogyakarta usul penghapusan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Ilustrasi (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengusulkan penghapusan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 kepada Pemerintah Pusat. Peniadaan libur panjang ini untuk mencegah masyarakat berpergian di tengah pandemi Covid-19.

"Saya kira itu perlu kita usulkan ke Pusat supaya hari libur panjang itu tidak terjadi, karena hari libur panjang itu pasti menyebabkan orang akan bepergian. Di rumah sudah bosan, sangunya sudah numpuk," kata Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, di kantornya, Senin (25/10).

Aji menyebut kecenderungan masyarakat untuk berwisata ke luar daerah sangat tinggi setiap momen libur panjang. Ia berkaca pada pengalaman yang sudah-sudah, termasuk libur Nataru tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya tak ingin lonjakan Covid-19 kembali dialami DIY, yang dikenal sebagai daerah wisata. Menurutnya, saat ini kasus Covid-19 di daerah sudah melandai.

"Kalau bisa perusahaan maupun pemerintah tidak perlu memberikan libur yang terus menerus. Kalau perlu malah dilarang bepergian pada tanggal 26 sampai 31 (Desember), misalnya begitu," ujarnya.

ASN DIY Diminta Tak Libur Nataru

Aji pun mengimbau aparatur sipil negara (ASN) Pemda DIY untuk tak bepergian selama libur Nataru mendatang. Ia ingin agar para abdi negara tersebut merayakan Nataru di rumah tersebut.

"Kita lihat dulu nanti edaran dari BKN, atau KemenPan, atau Kemendagri. Saya kira PNS selama liburan Nataru sudah di rumah saja, merayakan sambil nonton TV," ujarnya.

Terlepas dari itu, pihaknya tetap meminta para pengelola destinasi wisata dan pelaku usaha mematuhi ketentuan beroperasi selama PPKM berlevel untuk mengantisipasi klaster penularan Covid-19.

"Maka pemerintah lewat (dinas) perhubungan untuk mengatur aturan ganjil genap (ke tempat wisata), lalu penggunaan tes antigen dan PCR diefektifkan, tempat-tempat wisata juga harus patuh," katanya.



Aji mengatakan seluruh tempat ibadah, khususnya gereja yang jadi lokasi pelaksanaan serangkaian ibadah Natal, juga harus menerapkan protokol Covid-19 secara ketat.

"Penyelenggara (ibadah) natalan juga saya harapkan protokol kesehatannya dijaga. Kalau sudah penuh gereja ya sisanya bisa online," ujarnya.

(kum/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER