Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa pihaknya belum menjalin komunikasi dengan Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) terkait Surat Presiden (Surpres) calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Menurutnya, komunikasi itu belum dilakukan lantaran pihaknya masih menjalani masa reses sejak 8 Oktober hingga 7 November 2021.
"Enggak, kita kan lagi reses, sehingga belum ada komunikasi apapun di Setneg dan DPR," kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (25/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyatakan, Supres dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal calon nama Panglima TNI pengganti Hadi belum dikirim atau masuk ke DPR hingga saat ini. Dasco berjanji, akan memberitahukan ke publik bila surpres tersebut sudah dikirim atau masuk ke DPR nantinya.
"Belum, belum, nanti kalau surpres Panglima TNI sudah masuk saya kasih tahu," ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu.
Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mendengar kabar Jokowi kesulitan memilih Panglima TNI baru sebagai pengganti Hadi. Menurutnya, kesulitan itu terjadi karena ada tiga calon potensial yang kinerjanya bagus saat ini.
"Kalau figur, semua bagus, semua calon-calon yang kita dengar memang pasti presiden sulit untuk memutuskan karena pertimbangannya banyak dan calon-calonnya bagus-bagus semua," kata Meutya kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (18/10).
Dia memperkirakan Surat Presiden (Surpres) dari Jokowi dikirim ke DPR awal November mendatang. DPR masih memiliki waktu untuk memproses surpres itu karena Hadi baru memasuki masa pensiun pada akhir November 2021.
Sementara itu, Juru Bicara Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini mengatakan Jokowi sedang mempersiapkan kandidat terbaik untuk memimpin TNI.
Faldo memastikan tidak akan ada kekosongan kepemimpinan di TNI. Ia menyebut Jokowi akan menyurati DPR sebelum masa bakti Hadi selesai di akhir November.
"Masih ada waktu mencari perwira terbaik yang ingin mengorbankan dirinya untuk membawa Indonesia bangkit dari pandemi. Tugas berat ini," tutur Faldo.