Buntut Tabrakan, DPR Minta Proyek LRT Disetop dan Dievaluasi

CNN Indonesia
Rabu, 27 Okt 2021 15:56 WIB
LRT Jabodebek tabrakan. (cnnindonesia/adiibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi V DPR RI, Bakri HM, mendesak evaluasi secara menyeluruh dilakukan terhadap proyek kereta lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek. Ia pun meminta agar pengerjaan proyek tersebut disetop dulu untuk saat ini.

"Secepatnya kalau bisa [disetop dulu], kalau tidak hambat pelaksanaannya harus disetop dulu, evaluasi secara menyeluruh," kata Bakri kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/10).

Ia berkata, insiden kecelakaan kereta LRT Jabodebek yang terjadi di antara Stasiun Harjamukti-Stasiun Ciracas, Senin (25/10), menandakan proyek kereta LRT Jabodebek perlu dievaluasi secara menyeluruh.

Menurutnya, evaluasi secara menyeluruh akan memperlihatkan kondisi sesungguhnya proyek kereta LRT Jabodebek.

"Walau itu uji coba, tapi itu sebenarnya kelihatan barang itu benar apa enggak," tuturnya.

Berangkat dari itu, Bakri meminta Komisi V DPR memanggil Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan pemangku kepentingan terkait untuk meminta penjelasan utuh seputar insiden kecelakaan yang dialami kereta LRT Jabodebek.

Dalam pemanggilan itu, Bakri juga mengaku ingin mendengarkan penjelasan pemerintah terkait proses evaluasi yang menyangkut aspek keselamatan serta keamanan yang sudah dilakukan sejauh ini.

"Saya minta DPR panggil pemerintah untuk jelaskan kenapa bisa terjadi, sudah sejauh mana. Tidak maksud menghambat, tapi fungsi pengawasan apa yang kita lakukan supaya berguna untuk masyarakat," ucapnya.

"Saya tidak bayangkan kalau itu sudah beroperasi, tidak sedikit itu makan korban," imbuh politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Sebelumnya, Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro mengatakan kecelakaan kereta LRT Jabodebek di antara Stasiun Harjamukti-Stasiun Ciracas diduga karena kesalahan manusia atau human error.

"Terindikasi human error, karena masinis pada saat langsir kecepatannya melebihi," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (25/10).

Namun demikian, Budi mengatakan pihaknya masih menunggu investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait peristiwa itu.

"Tapi itu nanti ditentukan hasil investigasi KNKT," katanya.

(mts/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK