Yenny: Wahid Hasyim Tegaskan Kemenag Buat Semua Umat

CNN Indonesia
Kamis, 28 Okt 2021 11:56 WIB
Putri dari Gus Dur sekaligus cucu dari pendiri NU, Yenny Wahid, mengatakan leluhurnya menegaskan bahwa Kemenag di Indonesia bukan hanya untuk satu golongan.
Putri dari Presiden keempat RI Gus Dur yang juga cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama, Yenny Wahid. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Putri dari Presiden keempat RI, (alm) Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid menyatakan bahwa kakeknya, Wahid Hasyim saat menjabat sebagai Menteri Agama pada 1945 lalu pernah menegaskan Kementerian Agama (Kemenag) diperuntukkan untuk semua agama.

Tak ada, sambungnya, dimaksudkan Kemenag itu dikhususkan untuk agama tertentu maupun organisasi tertentu. Hal itu ia sampaikan saat mendapat pertanyaan merespons pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengatakan Kemenag merupakan hadiah untuk NU.

"Justru Mbah Wahid saat jadi Menag, beliau yang deklarasikan bahwa Kemenag untuk semua umat beragama. Jadi memang narasinya macam-macam. Ada yang katakan [Kemenag] untuk NU dan umat Islam. Bahwa Kemenag itu hadiah untuk semua umat beragama," kata Yenny di kanal Youtube Karni Ilyas Club, Rabu (27/10) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yenny menjelaskan bahwa Wahid Hasyim juga memiliki peranan besar dalam pendirian Kementerian Agama. 

Ia kemudian menceritakan sejarah bahwa pada zaman penjajahan Jepang, Wahid Hasyim sempat ditunjuk menjadi Kepala Shumubu atau Jawatan Urusan Agama.

Shumubu itu, kata dia, sengaja dibentuk Jepang untuk meredam umat Islam yang menjadi warga mayoritas di wilayah Indonesia kala itu yang masih dalam pendudukan Jepang. Shumubu ini yang nantinya menjadi cikal bakal berdirinya Kementerian Agama saat ini.

Meski demikian, Yenny mengatakan Shumubu justru digunakan Wahid untuk konsolidasi gerakan merebut kemerdekaan bagi Indonesia.

"Jadi kantor Jawatan Agama ini dipakai jadi alat penyebaran informasi soal pergerakan Jepang. Ini mengantar banyak hal. Misalnya ketika terlibat dalam BPUPKI itu alatnya Shumubu ini," kata dia.

Saat Indonesia merdeka, Yenny menjelaskan terdapat perdebatan tokoh bangsa mengenai penerapan syariat Islam atau tidak dalam Piagam Jakarta. Pada akhirnya, dirumuskan diksi Ketuhanan Yang Maha Esa disepakati dan menjadi sila pertama Pancasila.

Setelah itu, Ia mengatakan bahwa para tokoh bangsa turut menyepakati urusan keagamaan harus difasilitasi oleh suatu Kementerian khusus.

"Akhirnya disepakati bahwa urusan-urusan keagamaan harus difasilitasi oleh kementerian khusus. Dan Mbah Wahid jadi inisiator untuk itu," kata Yenny.

"Dari sisi sejarahnya Kemenag ada keterlibatannya Mbah Wahid Hasyim," tambah dia.

Selain itu, Yenny menilai pernyataan Yaqut soal Kemenag merupakan hadiah untuk NU boleh dibicarakan bila untuk internal. Meski demikian, pernyataan itu bisa memiliki konsekuensi bila diucapkan di depan publik.

Karenanya, ia mengimbau kepada pejabat publik untuk berhati-hati dalam berbicara dan mengelola informasi di muka publik. Sebab, semua pernyataan yang dikeluarkan oleh pejabat publik pasti memiliki konsekuensi tersendiri.

"Kan banyak juga. Misalnya soal akidah agama lain. Boleh enggak kita percaya orang lain sesat? Boleh. Itu kalau di ungkapkan di kita-kita sendiri di internal. Gak keluar. Karena begitu dibicarakan di publik ada konsekuensi. Harus hati-hati," kata dia.

Sebelumnya, Yaqut melontarkan pernyataan yang menyebut bahwa Kemenag merupakan hadiah untuk NU. Ia mengaitkan pernyataannya itu dengan peran tokoh-tokoh NU dalam mendamaikan tokoh-tokoh bangsa saat penghapusan tujuh kata Piagam Jakarta.

"Kemenag itu hadiah untuk NU, bukan umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU. Saya rasa wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag karena hadiahnya untuk NU," kata Yaqut.

Pernyataan Yaqut itu lantas menuai kritik keras dari pelbagai ormas Islam di Indonesia. Yaqut belakangan sudah mengklarifikasi ucapannya tersebut bahwa Kemenag milik semua agama dan bukan hanya untuk satu ormas saja.

(rzr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER